Menkominfo Sebut Informasi Hoaks Soal Pemilu 2024 Makin Meningkat

- 27 Oktober 2023, 15:06 WIB
Menkominfo Budi Arie Setiadi didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan dan Staf Khusus Menteri Kominfo Jobpie Sugiharto. / Awas Hoaks Pemilu! Menkominfo Imbau Agar Berhati hati dan Selektif Terima dan Sebar Informasi
Menkominfo Budi Arie Setiadi didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan dan Staf Khusus Menteri Kominfo Jobpie Sugiharto. / Awas Hoaks Pemilu! Menkominfo Imbau Agar Berhati hati dan Selektif Terima dan Sebar Informasi /

PURWAKARTA TALK - Tahun Pemilu 2024 tengah berlangsung, berbagai informasi tersebar luas di media sosial. Bahkan informasi hoaks mulai bermunculan di kalangan masyarakat.

Berdasarkan data Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), informasi hoaks soal Pemilu 2024 kian meningkat.

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengungkapkan, informasi hoaks terkait Pemilu telah meningkat 10 kali lipat. Peningkatan ini terjadi sepanjang tahun 2023, sejak Januari hingga Oktober.

Baca Juga: Serem, Bangunan Pasar Kuliner dan Perikanan 12 Miliar di Purwakarta Jadi Rumah Hantu?

"Sepanjang 2022 hanya terhadap 10 hoaks Pemilu, namun sepanjang Januari 2023 hingga 26 Oktober 2023 terdapat 98 isu hoaks Pemilu. Berarti terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat isu hoaks dibandingkan tahun lalu," kata Budi dalam konferensi pers di Media Center Kemkominfo Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2023.

Menurutnya peningkatan penyebaran hoaks dan disinformasi secara signifikan terjadi sejak Juli 2023 dengan 14 hoaks Pemilu. Sementara di bulan Juni tercatat 9 hoaks, bulan Mei 5 hoaks, dan bulan april 1 hoaks Pemilu.

Baca Juga: Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti Soroti Kasus Hilang Saham Mintarsih di Blue Bird

"Catatan kami menunjukkan penyebaran hoaks dan disinformasi terkait pemilu paling banyak ditemukan di platform Facebook dikelola Meta. Saat ini kami telah mengajukan take down (menurunkan) 454 konten kepada pihak Meta," katanya.

"Sebagai salah satu bentuk disinformasi akibatnya pemilu yang seharusnya menjadi pesta demokrasi dapat terkikis integritasnya serta menimbulkan distrust (ketidak percayaan) antarwarga," katanya.

Halaman:

Editor: M Adam Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x