Menurutnya, keberadaan hoaks mengenai Pemilu tidak hanya menurunkan kualitas demokrasi namun berpotensi memecah belah bangsa.
Menkominfo menyebut beberapa contoh hoaks berkaitan dengan pemilu yang beredar di platform digital. Seperti disinformasi Prabowo gagal mencalonkan diri sebagai Presiden setelah MK kabulkan batas usia.
Baca Juga: BMKG Prediksi Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan Lebat
Sementara disinformasi lain dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Perihal ini, KPU menolak pendaftaran Ganjar Pranowo menjadi Capres karena ingin menjegal Anies Baswedan.
"Tidak hanya menyasar para bacapres dan bacawapre isu hoaks dan disinformasi yang kami temukan turut menyasar reputasi KPU. Begitu juga penyelenggara Pemilu lainnya untuk menimbulkan distrust terhadap Pemilu kita," pungkasnya.
Berita sebelumnya telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul: Hoaks Pemilu Meningkat Hampir 10 Kali Lipat, Menkominfo: 454 Konten Kita Minta Take Down. (Ikbal Tawakal/PR). ***