PBB: Dunia Tengah Menghadapi Bencana Generasi dalam Pendidikan

4 Agustus 2020, 15:31 WIB
Seorang siswa SDN Kutasari 1, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengerjakan tugas sekolah yang diberikan dalam pembelajaran jarak jauh pada Senin, 27 Juli 2020. /ANTARA/Sumarwoto

PR PURWAKARTA – Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia.

Virus yang telah naik status dari wabah menjadi pandemi ini terus memakan korban setiap harinya diseluruh dunia.

Covid-19 juga menyebabkan ditutupnya sekolah-sekolah guna mencegah penularan dari virus tersebut.

Baca Juga: Kerap Terjegal, RI Waspadai Malaysia di Piala Thomas 2020

Terbaru, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres pada Selasa, 8 Agustus 2020 memperingatkan bahwa dunia menghadapi bencana generasi akibat penutupan sekolah di tengah pandemi virus corona.

Dirinya juga mengatakan kembali membawa siswa bersekolah secara aman, harus menjadi prioritas utama.

Guterres menyebutkan bahwa pertengahan Juli terjadi penutupan sekolah di 160 negara sehingga berdampak pada lebih dari 1 miliar siswa.

Baca Juga: Kembali Terpilih Menjadi Presiden DK PBB, RI Siapkan Proker Selama Agustus

Selain itu, sedikitnya 40 juta anak tertinggal sekolah pendidikan dini.

Hal tersebut terjadi di atas 250 juta anak yang telah keluar sekolah sebelum pandemi dan hanya seperempat dari siswa sekolah menengah di negara berkembang lulus dengan keterampilan dasar.

"Kini kita menghadapi bencana generasi yang dapat menyebabkan potensi manusia jadi sia-sia, mengacaukan kemajuan puluhan tahun dan mempertajam ketidaksetaraan yang mengakar," ujarnya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-purwakarta.com dari Kantor Berita Antara.

Baca Juga: Alami Penurunan, Pasien Positif Covid-19 yang Dirawat di RSD Wisma Atlet Menjadi 1.396

"Begitu transmisi Covid-19 lokal terkendali, mengizinkan siswa kembali ke sekolah dan lembaga pendidikan seaman mungkin harus menjadi prioritas utama," katanya.

Rekomendasi PBB agar pendidikan global kembali ke jalurnya muncul saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang meminta agar sekolah kembali dibuka menghadapi penentangan dari sejumlah guru dan orang tua sementara Covid-19 kian melonjak di negara tersebut.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler