Network
PURWAKARTA TALK - Gempa bumi mengguncang Selat Sunda, tepatnya di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada Jumat, 14 Januari 2022 sore.
Setelah guncangan pertama, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengindentifikasi 32 gempa susulan hingga Sabtu, 15 Januari 2022 pukul 09.50 WIB.
"Terjadi 32 kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,7 dan magitudo terkecil adalah 2,5," kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, menyadur Twitternya @DaryonoBMKG.
Baca Juga: Kemenkes : Vaksinasi Booster Paling Lambat Bulan Februari 2022
Meski begitu, gempa-gempa tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami. Gempa Selat Sunda sendiri tidak hanya sekali terjadi. Begitu juga dengan fenomena tsunami.
Daryono mengungkapkan peristiwa gempa dan tsunami di Selat Sunda yang terindentifikasi terjadi sejak 1851. Lewat Instagramnya @daryonobmkg, dia merangkum sejumlah peristiwa alam tersebut.
Berikut sejarah gempa dan tsunami Selat Sunda :
Baca Juga: 3 Rekomendasi Tempat Wisata Alam di Purwakarta yang Wajib Anda Kunjungi
- 4 Mei 1851: Di Teluk Betung dan Selat Sunda pasca gempa kuat teramati tsunami setinggi 1,5 m.
- 9 Januari 1852 : Gempa kuat selanjutnya terjadi tsunami kecil.
- 27 Agustus 1883 : Tsunami dahsyat di atas 30 meter akibat erupsi Krakatau.
- 23 Februari 1903 : Gempa M 7,9 berpusat di selatan Selat Sunda yang merusak di Banten.
- 26 Maret 1928 : Tsunami kecil yang teramati Selat Sunda pasca gempa kuat.
- 22 April 1958 : Gempa kuat di Selat Sunda diiringi dengan kenaikan permukaan air laut/tsunami.
- 22 Desember 2018 : Selat Sunda dilanda tsunami akibat longsoran Gunung Anak Krakatau.
- 2 Agustus 2019 : Gempa M 7,4 yang merusak di Banten dan berpotensi tsunami.
Baca Juga: Lowongan Kerja 2022 dari PT Gudang Garam, Cek Syaratnya Disini!
