Refleksi Ekonomi 2021, Puteri Komarudin Optimis Ekonomi Indonesia Semakin Membaik

- 30 Desember 2021, 14:57 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin.
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin. /

Untuk program PEN juga menjadi stimulus untuk dunia usaha dan UMKM, misalnya relaksasi PPnBM untuk kendaraan bermotor dan properti, subsidi bunga KUR, maupun penjaminan kredit. Beragam stimulus ini tentu penting untuk jaga keberlangsungan ekonomi dan pengendalian pandemi," sambungnya menjelaskan.

Baca Juga: 5 Penyebab Munculnya Jerawat dan Cara Mengatasinya

Lebih lanjut dia memaparkan, pemerintah pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2021 diprediksi mencapai lebih dari 5 persen. Sehingga, secara keseluruhan ekonomi Indonesia akan mencapai 3,5-4 persen.

Capaian positif ini diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga tahun 2022 dengan target pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,2 persen.

“Saat ini kita dihadapkan dengan varian omicron yang berpotensi mendisrupsi kinerja perekonomian nasional. Untuk itu, kita tidak boleh lengah dan tetap harus waspada. Pemerintah telah memiliki pengalaman dalam menangani varian delta, tentu ini harus menjadi panduan untuk menghadapi berbagai varian baru yang mungkin akan muncul. Misalnya, pelaksanaan vaksinasi untuk dosis ketiga dan antisipasi dampak pembatasan aktivitas terhadap perekonomian,” jelasnya.

Baca Juga: Bupati Karawang Resmikan Jembatan KW 6, yang Nilai Pembangunanya Capai Rp10 Miliar

Perempuan yang juga menjabat Ketua Bidang Keuangan dan Pasar Modal DPP Partai Golkar ini mengimbau, pemerintah beserta Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk mengantisipasi berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian target pertumbuhan tahun 2022.

“Tantangan ke depan bukan hanya dari munculnya varian baru pandemi. Tetapi kita juga dihadapkan dengan risiko-risiko lain, seperti kebijakan pengetatan moneter (tapering off) dari negara maju yang
berpotensi mempengaruhi stabilitas keuangan domestik. Belum lagi krisis keuangan yang menimpa perusahaan properti raksasa Tiongkok yang juga bisa memicu sentimen global. Beberapa tantangan Ini harus disiapkan exit policy melalui bauran kebijakan dari moneter, fiskal, perbankan sehingga pertumbuhan ekonomi kian solid,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Abdul Muit


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x