Ke Purwakarta Yuk, Ada Wisata Edukasi Adat dan Budaya di Kampung Taju

4 Desember 2023, 10:53 WIB
Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta. /Dok. Disporabudpar Purwakarta/

PR PURWAKARTA - Di balik kehidupan masyarakat yang masih mempertahankan adat dan budaya warisan leluhurnya, Kampung Tajur (Kampung Adat) yang berada di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta juga menjadi kampung edukasi bagi wisatawan.

Pengunjung atau wisatawan yang datang didominasi para pelajar atau pun mahasiswa. Sebab, di Kampung Tajur para wisatawan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara berkehidupan masyarakat kampung tersebut yang hingga kini masih mempertahankan warisan dari leluhurnya.

"Wisatawan kebanyakan dari pelajar, di sini (Kampung Tajur-red) wisatawan dapat secara langsung belajar bagaimana kehidupan masyarakat di kampung, seperti bercocok tanam, dari mulai proses menanam padi, menumbuk padi, hingga memasak nasi dengan menggunakan kayu bakar di tungku (hawu)," kata Koswara salah satu warga setempat, belum lama ini.

Baca Juga: Siapa Oknum di Pemkab Purwakarta yang Tutupi Hak Rakyat Peroleh Informasi?

Wisatawan, kata dia, kebanyakan berasal dari luar daerah Purwakarta bahkan luar daerah Jawa Barat.

Selain pelajar dan mahasiswa, wisatwan pun sering kali datang dari intansi dan masyarakat umum dari sejumlah kota di Indonesia. Bahkan, wisatawan dari luar negri pun sempat mengunjungi Kampung Tajur

Sementara, untuk memfasilitasi wisatawan yang ingin mengambil pelajaran hidup di Kampung Tajur, para wisatawan menginap secara langsung di rumah penduduk dan mengikuti keseharian warganya. Dari mulai, bercengkrama secara langsung dengan warga, wisatawan juga dapat mengikuti rutinitas warga seperti melakukan pekerjaan di kebun dan sawah.

Baca Juga: Warganet Geram Poster Promosi Ace Hardware Dipaku di Pohon: Baru Buka di Purwakarta Rusak Pemandangan

"Per satu malam, wisatawan dapat tinggal bersama di rumah warga dengan biaya sekitar Rp200 ribu hingga Rp250 ribu. Di Kampung Tajur, dari sekitar 58 rumah dan sekitar 45 rumah diantaranya dapat disewa wisatawan," tuturnya.

Sementara, salah satu warga Kampung Tajur, Mak Ati (60) mengatakan, selain mengikuti rutinitas warga kampung, wisatawan juga diajarkan bagaimana cara memasak nasi dengan peralatan sederhana dan menggunakan tungku (hawu).

"Mungkin bagi orang kota mah memasak dengan peralatan sederhana dan dimasak di hawu aneh dan tidak biasa. Dan biasanya anak-anak atau wisatawan senang jika diajarkan hal-hal seperti itu. Bahkan banyak yang minta diajarkan bagaimana cara menanam padi di sawah, hingga menumbuk padi dengan lisung dan lainnya," ucap Ati.

Baca Juga: Cegah Pelanggaran Kampanye, Bawaslu Purwakarta Bakal Patroli Siber di Medsos

Diketahui, letak Kampung Tajur berada persis di kawasan kaki Gunung Burangrang sehingga menambah keasrian kampung tersebut dengan udara dan suasana perkampungan yang alami.

Puluhan rumah yang berada Kampung Tajur umumnya bergaya model rumah panggung dengan cat serupa yakni perpaduan warna hitam putih. Warna hitam putih diyakini warga setempat mengandung filosopi yang berarti tanah dan air sebagai sumber kehidupan.***

Editor: Abdul Mu'it

Sumber: Purwakarta News

Tags

Terkini

Terpopuler