Kasus Perundungan Sering Terjadi di Sekolah, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

4 Maret 2024, 09:15 WIB
Presiden Jokowi membuka Kongres XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia di Jakarta. (Foto: PMJ News/YouTube PGRI) /

PR PURWAKARTA - Kasus perundungan yang kerap kali terjadi di sekolah menjadi perhatian serius Presiden RI Joko Widodo.

Bahkan baru-baru ini, kasus perundungan terjadi disalah satu sekolah yang menyeret anak presenter ternama Vincent Rompies.

Dalam Kongres XXIIII PGRI Tahun 2024, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kasus perundungan  yang terjadi di sekolah jangan ditutup-tutupi demi nama baik sekolah, melainkan diselesaikan.

Baca Juga: Selama 14 Hari Kedepan, Polres Purwakarta Gelar Operasi Keselamatan Lodaya

"Biasanya kasus 'bullying' (perundungan) ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki," kata dia dalam sambutan saat disaksikan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden.

Ia menyatakan khawatir atas kasus perundungan, kekerasan, dan pelecehan yang menimpa siswa di sekolah, bahkan ada yang memakan korban jiwa.

Menurut pria yang akrab disapa Jokowi ini, kasus perundungan tidak boleh terjadi lagi dan dibiarkan berlarut. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk belajar, bertanya, berkreasi, bermain, dan bersosialisasi.

Baca Juga: 50 Nama-nama Calon Anggota DPRD Purwakarta ini Diprediksi Bakal Duduki Gedung Putih

"Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah, dan tidak betah di sekolah," katanya.

Jokowi menaruh harapan besar kepada para guru untuk menjadi ujung tombak dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa.

Ia meminta para guru mengutamakan tindakan pencegahan agar kasus perundungan tidak terjadi.

Baca Juga: Miris, Sudah Sepekan Ini, Anak-anak Desa di Purwakarta Nekat Seberangi Sungai untuk Bisa Bersekolah

"Utamakan pencegahan, utamakan hak-hak anak-anak kita, utamanya kepada korban jangan sampai kasus 'bullying' ditutup-tutupi, tapi diselesaikan," kata dia.

Presiden Jokowi juga berpesan kepada para guru bahwa pendidikan dan pembangunan kemampuan serta karakter SDM sebagai penting untuk mencetak bonus demografi yang berkualitas demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. ***

Editor: Abdul Mu'it

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler