Dia mengaku setiap hari memang membawa senjata tajam jenis pisau, karena kerap merasa terancam setelah mengalami perundungan (bullying) sejak masih kecil. Kebiasan membawa pisau itu, aku dia, dilakukan sejak masih duduk di bangku SMP.
"Saya marah karena dikeluarkan dari grup WhatsApp itu. Sebenarnya saya sudah minta maaf, tapi korban malah marah dan memukul kepala saya dari belakang, saya jadi terpancing dan mengeluarkan pisau yang setiap hari dibawa," ujar si pelaku tanya ditanya pihak Kepolisian.
Berita sebelumnya telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul: Anggota Geng Motor di Bandung Bunuh Temannya karena Dikeluarkan dari Grup WhatsApp.(Hendro Susilo Husodo/PR). ***