Publik Inginkan Anne Ratna Mustika Dua Periode Pimpin Purwakarta

- 5 Maret 2023, 11:40 WIB
Tangkapan layar hasil Straw Poll, yang menginginkan Anne Ratna Mustika dua Periode.
Tangkapan layar hasil Straw Poll, yang menginginkan Anne Ratna Mustika dua Periode. /

PURWAKARTA TALK - Konon metode pengumpulan data melalui jajak pendapat atau polling sebelum sarana internet mewabah seperti sekarang, hanya bisa dilakukan dengan cara berinteraksi secara langsung face to face kepada para responden yang menjadi sampelnya.

Namun, belakangan ini, metode pengumpulan data polling berubah, seiring dengan teknologi informasi yang telah menjadi konsumsi publik sehari-hari. Para penyelenggara polling, kini cukup berinteraksi dengan responden yang menjadi sampelnya, cukup melalui nomor kontak pribadi, email, akun medsos hingga internet protocool address (IP).

Seperti yang dilakukan Danu Wijaya. Salahsatu penggiat medsos di Purwakarta itu, sejak dua pekan terakhir, melalui StrawPoll (strawpoll.com), melampar sebuah pertanyaan ke publik, yang berbunyi: *Anne Ratna Mustika Dua Periode?*

Baca Juga: Diminta Jaga Netralitas, ASN Jadi Objek Pengawasan Bawaslu pada Pemilu 2024

Hasilnya, dengan jumlah responden yang dipilih secara random. Ia berhasil menjaring 534 voter. Sebanyak 453 voter atau 84,83 persen menjawab setuju atas pertanyaan: *Anne Ratna Mustika Dua Periode?* sementara sisanya sebanyak 81 voter atau 15,17 persen menjawab tidak setuju.

"Poling kita mulai sejak tanggal 14 Februari 2023 lalu, ada sebanyak 543 voter yang masuk ke poling. Hampir 85 persen voter memilih setuju atau menjawab *Ya* atas pertanyaan yang kita ajukan," kata Danu kepada awak media, Minggu 05 Maret 2023, di Purwakarta.

Menurutnya, bagian terpenting dari aplikasi jajak pendapat daring ini adalah keandalan hasilnya. Setelah ia mengendalikan bot dan skrip, tugas besar berikutnya Baca Juga: Kawal Harga Pangan Jelang Ramadhan, Bupati Purwakarta Blusukan ke Pasaradalah mencegah manipulasi oleh banyak suara menggunakan mengubah alamat IP melalui VPN atau proxy.

Kata dia, Straw Poll ini, menerapkan sistem deteksi VPN di backend, yaitu untuk memblokir semua suara yang tidak sah. Aplikasi tersebut juga melakukan pengaturan pemeriksaan duplikasi yang benar dipilih saat membuat jajak pendapat.

"Meski ini hanya poling online, namun teknologinya dapat mencegah pembuatan web account yang dikendalikan secara systemic melalui software robot (webbot)," kata Danu.

Baca Juga: Bangun Sinergi dan Kolaborasi, MD Kahmi Audiensi ke Bupati Purwakarta

Artinya, lanjut Danu, dapat dipastikan tidak ada aksi tipu-tipu dalam mengolah data informasi para responden yang didapatkan dari web accounts, maka akurasi poling ini boleh dibilang sama dengan metode fisik yang mengandalkan interaksi face to face," beber Danu.

Lalu, berkaitan dengan dampak politis terhadap poling online ini, Danu berkomentar, "Ini hanya untuk mengukur elektabilitas kepala daerah diujung masa jabatannya saja. Tidak lebih. Soal akurasi, seperti poling-poling online lainnya, silahkan saja, publik juga berhak berpendapat lain," pungkasnya. ***

Editor: M Adam Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x