Tan Malaka: Bapak Republik Indonesia, Jasanya Terasa, Namanya Dilupa. Apa Kabar Bung?

15 Agustus 2022, 09:29 WIB
Tan Malaka. /Dok. Wikimedia/

PURWAKARTA TALK – Tan Malaka adalah seorang pahlawan nasional, pelopor terciptanya negara Republik Indonesia. Dalam bukunya yang berjudul Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia) yang terbit tahun 1925, konsep negara Republik Indonesia digagas oleh Tan Malaka.

Tan Malaka bernama asli Ibrahim dan bergelar Datuk Sutan Malaka. Ia lahir di Bukit Tinggi pada tahun 1897. Dan meninggal pada tahun 1949, empat tahun setelah Republik Indonesia merdeka.

Tan Malaka adalah murid dari HOS Cokroaminoto, sama seperti Soekarno. Walaupun mempunyai guru yang sama, Tan Malaka lebih revolusioner daripada Soekarno yang lebih mengedepankan diplomasi untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Penyanyi Cilik Bersatu untuk Selamatkan Lagu Anak, dari Tasya, Joshua, hingga Tina Toon Bernyanyi Lagi

Dalam perjuangannya untuk merdeka 100 persen, Tan Malaka menjadi buronan di negerinya sendiri. Ia bahkan memiliki banyak nama samaran untuk mengelabui musuhnya.

Tak jarang, Tan Malaka juga sering tertangkap dan dijebloskan ke penjara sebagai tahanan politik. Buku yang berjudul “Dari Penjara ke Penjara” adalah saksi abadi yang masih bisa kita lihat perjuangannya.

Tan Malaka juga pernah mendirikan partai yang bernama Partai Murba. Murba lebih diartikan sebagai singkatan dari Musyawarah Rakyat Banyak. Padahal Murba diambil dari bahasa Sanskrit yang mempunyai arti “rakyat jelata”.

Baca Juga: Lowongan Kerja di PT Astra Honda Motor, Cek Disini Infonya!

Dalam buku Menuju Republik Indonesia, ada 10 program ekonomi yang dicita-citakan oleh Tan Malaka.

1. Menasionalisasi pabrik-pabrik dan tambang-tambang.

2. Menasionalisasi hutan-hutan dan perusahaan-perusahaan modern

3. Menasionalisasi perusahaan-perusahaan lalulintas dan angkutan umum

4. Menasionalisasi bank-bank, perusahaan-perusahaan perseorangan, dan maskapai-maskapai perniagaan yang besar

5. Membangun industri-industri baru dengan bantuan negara

6. Mendirikan koperasi-koperasi rakyat dengan bantuan kredit yang murah oleh negara

7. Memberikan bantuan berupa hewan dan alat-alat kerja kepada petani

8. Transmigrasi

9. Pembagian lahan produktif kepada petani yang tidak punya lahan, serta bantuan bibit

10. Menghapuskan sisa-sisa tnah feodal dan tanah-tanah partikelir dan membagikan tanah tersebut kepada petani dan kaum proletar

Bukan hanya dari ekonomi, Tan Malaka juga merumuskan tentang pendidikan yang benar. Dan konsep wajib belajar 12 tahun adalah konsep dari Tan Malaka. Berikut program pendidikan yang dicita-citakan Tan Malaka.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Bola: Maung Bandung Menang, Setan Merah Diganyang, dan The Citizens Cemerlan

1. Wajib belajar bagi anak-anak semua warga negara Republik Indonesia secara gratis sampai umur 17 tahun. Dan Bahasa Indonesia dijadikan bahasa pengantar utama, lalu Bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang utama.

2. Menghapus sistem pelajaran sekarang dan menyusun sistem yang langsung berdasarkan atas kepentingan Republik Indonesia yang sudah ada dan akan dibangun.

3. Memperbaiki dan memperbanyak jumlah sekolah-sekolah kejuruan, pertanian, dan perdagangan.

Sebelum Tan Malaka di eksekusi oleh negaranya sendiri di Kediri tahun 1949, ada satu quote dari Tan Malaka yang sangat relevan untuk hari ini.

Quote itu berbunyi “Ingatlah, bahwa dari dalam kubur suara saya akan lebih keras daripada dari atas bumi”***

Editor: Abdul Muit

Tags

Terkini

Terpopuler