PR PURWAKARTA - Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) untuk mampu memaksimalkan penghimpunan zakat di Indonesia yang potensinya mencapai sekitar Rp327 Triliun.
Menurut Yaqut, dengan semakin maksimalnya penghimpunan dana zakat, maka tujuan Baznas untuk ikut mensejahterakan dan mengentaskan kemiskinan di masyarakat akan semakin mudah.
"Baznas tadi menargetkan Rp41 Trilun pendapatan Zakat tahun ini. Saya kira ini masih jauh dari potensi yang bisa kita gali dari zakat, yang kalau tidak salah sekitar Rp327 triliun setahun di indonesia. Saya kira jika potensi itu bisa dikelola dengan baik akan dengan mudah bisa membantu menyejahterakan masyarakat," ungkap Menag saat membuka Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Award 2024 di Jakarta, Kamis 29 Februari 2024.
Baca Juga: Tuntut Kejelasan Nasib, Ratusan Guru Honorer di Purwakarta Geruduk Gedung DPRD
Meski untuk memaksimalkan itu tidaklah mudah. Menurut Menag, ada beberapa cara yang perlu dilakukan Baznas dan LAZ agar muslim di Indonesia dapat menyalurkan zakatnya dengan optimal.
"Pertama, soal peningkatan literasi masyarakat kita yang masih rendah terhadap zakat dan keberadaan lembaga zakat. Sehingga, kita masih melihat bagaimana umat muslim kita ini masih berhitung ulang kalau ingin membayar zakat, padahal zakat ini menjadi sebuah kewajiban," kata Menag.
Menag juga berpendapat, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat masih sangat rendah. Karenanya, perlu ada upaya peningkatan kepercayaan terhadap lembaga-lembaga zakat.
“Saya kira kita bisa mencapai potensi zakat yang sangat besar tadi jika trust bisa dibangun. Problem selama ini adalah kepercayaan. Umat belum percaya betul dengan keberadaan kita semua. Sehingga kita perlu meyakinkan mereka agar setiap zakat yang dikeluarkan umat ini disalurkan melalui Baznas dan Laz, ini potensi yang sangat besar,” ujarnya.