Cerita Kemunduran Presiden Gus Dur Final

- 8 Januari 2022, 17:02 WIB
Gus Dur dan Yenny Wahid saat berkunjung ke Papua.
Gus Dur dan Yenny Wahid saat berkunjung ke Papua. / Instagram @jaringangusdurian

PURWAKARTA TALK - Sidang Istimewa MPR yang ditetapkan melalui nota kedua mulanya akan dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus tahun 2001 namun dimajukan menjadi tanggal 23 Juli tahun 2001 yang diumumkan oleh ketua MPR Amien Rais pada tanggal 20 Juli tahun 2001.

Pernyataan ini disikapi serius oleh tentara dengan menyiapkan sekitar 40.000 personil diturunkan ke Jakarta dan menyiapkan beberapa tank untuk ditempatkan di sekitaran Istana Negara.

Langkah yang diambil TNI ini dinilai oleh banyak kalangan sebagai bentuk unjuk kekuatan dan bentuk dukungan terhadap dilaksanakannya Sidang MPR.

Baca Juga: Cerita Kemunduran Presiden Gus Dur Part I

Kebijakan dan manuver presiden Abdurrahman Wahid yang membuat banyak kalangan tidak setuju akan berbagai langkah yang diambil Sang Presiden ini dan berbagai upaya yang dilakukan oleh para elit untuk menjatuhkan Gus Dur menemui puncaknya.

Tepatnya pada tanggal 23 juli 2001 digelar lah Sidang Istimewa MPR yang secara resmi Hai memakzulkan Gus Dur dan digantikan dengan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden menggantikan Gus Dur.

Sidang Istimewa MPR yang digelar secara diam-diam tanpa sepengetahuan presiden Abdurrahman Wahid dan mengangkat Megawati Soekarnoputri sebagai presiden baru membuat Gusdur terkejut saat mendengar adanya sidang tersebut.

Baca Juga: Cerita Kemunduran Presiden Gus Dur Part II

Sebagai bentuk perlawanan Gus Dur terhadap sidang istimewa ini kemudian Gus Dur mengeluarkan maklumat Dekrit Presiden yang terbit pada tanggal 23 Juli tahun 2001 ini berisi tentang perintah pembubaran MPR dan DPR serta pengembalian kedaulatan ke tangan rakyat dengan mempercepat pemilu dalam waktu satu tahun dan menyelamatkan gerakan reformasi total dari hambatan unsur-unsur orde baru dengan cara membekukan partai golongan karya atau Golkar sambil menunggu Keputusan Mahkamah Agung.

Gus Dur pun menyerukan seluruh rakyat Indonesia tetap tenang serta menjalankan kehidupan sosial ekonomi kata Juru Bicara Kepresidenan Yahya Tsaquf yang malam itu diperintahkan membaca isi dekrit.

Halaman:

Editor: Rismawan

Sumber: YouTube Matahatipemuda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x