Jangan Biarkan Dirimu Diperbudak Orang Lain! Stoik Punya Rumus agar Hidupmu Bahagia dan Merdeka

12 Agustus 2022, 10:13 WIB
Terapkan 3 Prinsip Stoikisme agar Hidup Lebih Bahagia dan Anti Overthinking, Anak Muda Wajib Tahu! /Pixabay.com/morhamedufmg

 

PURWAKARTA TALK – Di zaman ini orang-orang bukan hanya berlomba untuk jadi kaya, tapi juga untuk bahagia dan merdeka.

Belakangan ini istilah Stoik sangat familiar di telinga. Mungkin cara berpikir Stoik yang berkaitan dengan apa yang terjadi hari ini dan membuatnya jadi populer.

Stoik adalah paham filsafat yang mengutamakan moral dalam beretika atau biasa disebut virtue ethics (filsafat kebajikan).

Paham ini lahir di Athena Yunani sekitar tiga abad Sebelum Masehi. Dan yang menjadi pendirinya adalah seorang filsuf bernama Zeno.

Baca Juga: Hakikat Cinta dari Film Layla Majnun yang Sebenarnya, Kamu Pasti Menangis Saat Mengetahui ini

Stoikisme mempunyai cara berpikir bahwa hidup harus bahagia, dan cara untuk bahagia adalah dengan melakukan kebaikan.

Gaya Stoik sendiri yang berpikir bahwa hidup bukan hanya soal materi, tapi ada hal-hal lain di dunia ini, termasuk kebahagian yang harus dituju.

Kebahagiaan yang diberikan Stoik bersifat asli dan murni, bukan bahagia yang semu.

Rumus yang dipakai paham ini sangat sederhana.

“Bila ingin bahagia, lakukanlah kebaikan,” ujar dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Dr. Fahruddin Faiz, dikutip Purwakarta Talk dari kanal YouTube Cahaya Untuk Indonesia pada bulan Juli 2022.

Lebih lanjut, Fahruddin Faiz berpesan agar terus mencari ilmu jika ingin bertemu dengan kebahagiaan.

Maka dari itu, teruslah belajar supaya tahu mana yang baik dan yang buruk. Dan jangan pernah mengartikan baik buruk versi kita sendiri.

Baca Juga: Gunakan Cara ala Stoik ini agar Hidupmu tidak Banyak Mengeluh, akan lebih Tenang dan Bahagia

Seorang filsuf besar dari Yunani, Socrates pernah berkata bahwa orang yang pintar pasti akan bertambah baik.

Tetapi jika ada yang pintar tapi masih jahat, berarti orang itu belum pintar. Karena ia tidak tahu efek buruk dari kejahatannya.

Dan orang baik sudah pasti bahagia. Namun jika ada orang jahat tapi bahagia, sudah jelas bahwa itu adalah kebahagian yang semu.

Menjadi Stoik berarti harus lebih akrab lagi dengan kata sabar dan harus bisa mengontrol diri sendiri.

Baca Juga: Sekretariat Presiden Buka Pendaftaran Upacara HUT Ke 77, Cek Cara Daftarnya Disini

“Sejatinya, tidak ada yang bisa menyakiti kita, tanpa seizin kita,” tegas Fahruddin Faiz.

Kita adalah tuan bagi diri kita sendiri. Jangan sampai emosi kita bisa dikendalikan oleh orang lain.

Walaupun niat baik tak selamanya dibalas baik, jangan sampai bosan untuk terus melakukan segala bentuk kebaikan.

Kita berhak untuk memilih bahagia dan merdeka. Maka dari itu, berbahagialah. ***

Editor: Abdul Muit

Tags

Terkini

Terpopuler