Program TdBA Disdik Purwakarta Tumbuhkan Anak Didik Mencintai Lingkungan

- 30 April 2024, 10:46 WIB
Kadisdik Purwakarta, Dr Purwanto bersama para pendidikan.
Kadisdik Purwakarta, Dr Purwanto bersama para pendidikan. /Tim PR Purwakarta

PR PURWAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik Purwakarta) Dr Purwanto mengatakan program Tatanen di Bale Atikan (TdBA) adalah pendidikan karakter untuk menumbuhkan kesadaran ekologis (mencintai lingkungan) sejak usia dini.  Untuk pembelajaran di PAUD bisa dengan memperkenalkan alam dan lingkungannya melalui nyanyian.

“Kenalkan kembali anak didik pada air dan falsafahnya, cara makan yang baik dan sehat, kegiatan belajar mengajar yang sederhana seperti memungut sampah, membuat bahan ajar dan mainan dari daun pelepah pisang dan singkong. Memanfaatkan kertas bekas, botol mineral biar pendidikannya tidak mahal," kata Dr Purwanto, dalam rangka meningkatkan kompetensi Kepala dan Guru TK dan PAUD, Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Self Learning Institute (SLI) mengadakan kegiatan Pelatihan TdBA jenjang TK dan PAUD yang berlangsung di Villa Pawenang Bojong pada hari Senin, 29 April 2024, kemarin.

Baca Juga: Meski Kalah Lawan Uzbekistan, Shin Tae-yong Opitimis Garuda Muda Lolos Ke Olimpiade 2024

“Harus mulai diajarkan hal-hal positif yang berasal dari lingkungan. Saya nitip bahwa kita harus mempunyai sikap percaya diri dan optimis bahwa pendidikan karakter ini bisa dikerjakan di sekolah. Ajak ngobrol orang tua karena program kolaborasi dan gotong royong di sekolah tidak akan berhasil tanpa bantuan orang tua," katanya.

Baca Juga: Jelang Pilkada Purwakarta Figur Potensial Mulai Bermunculan

Dalam kegiatan pelatihan ini, guru-guru TK diberi pemahaman yang mendalam bahwa TdBA adalah sebuah gerakan Pendidikan karakter dimana semua guru terlibat. Guru PAUD merupakan fondasi awal dalam penanaman karakter salah satunya dengan menciptakan sebuah pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik salah satunya adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Aku Sayang Bumi" dan projeknya adalah menanam microgreen.

Dalam kegiatan ini pula diberikan pembelajaran cara menstimulus anak dalam semua aspek perkembangannya baik aspek agama dan moral, fisik dan motorik, bahasa, kognitif maupun sosial emosional. Peserta diperkenalkan cara mengolah sampah yaitu membuat komposter untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang berguna yaitu compos. Sehingga diharapkan guru-guru TK dapat mempraktikkan di lingkungan atau sekolahnya. ***

Editor: Abdul Mu'it


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah