"Pemimpin yang tipikal _one man show,_ selain mengebiri potensi yang dimiliki pengurus lain sekaligus mengingkari kesepakatan di internal partai mengenai tugas pokok dan fungsi masing-masing," ujarnya.
Baca Juga: Selama 14 Hari Kedepan, Polres Purwakarta Gelar Operasi Keselamatan Lodaya
Yang paling berbahaya dari model kepemimpinan 'one man show' katadia, seolah memberi dua pilihan kepada internal pengurus, keluar dari lingkaran atau tetap dalam lingkaran menjadi seorang _yes man_ karena cari selamat.
"Ada banyak contoh, dimana organisasi dengan kepemimpinan yang selalu ingin menjadi _center of attention_ dengan anak buah yang apatis, tidak lebih hanya menjadi sekedar menjalankan rutinitas belaka, sementara organisasi hanya jalan di tempat," pungkasnya. ***