PR PURWAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Purwakarta Agus Yasin menilai dihilangkannya anggaran untuk informasi publik oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) yang di pimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta Norman Nugraha merupakan hal yang aneh dan janggal.
Agus Yasin menjelaskan, informasi merupakan salah satu hak rakyat untuk melihat dan memantau arah pembangunan dan pelayanan yang digalakan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Saat ini Pemkab Purwakarta seperti menutup diri, masyarakat tidak lagi mendapatkan informasi yang baik, seperti ada sesuatu yang disembunyikan. Padahal media merupakan sarana informasi dan edukasi masyarakat. Akibatnya, pelayanan publik dan pembangunan seperti terhenti," ujar Agus Yasin, kepada awak media.
Baca Juga: DKUPP Purwakarta Fasilitasi Ratusan Usaha Mikro Menjadi Usaha Kecil
Agus mencontohkan, penghapusan anggaran belanja jasa sosialisasi dan publikasi pembangunan daerah (termasuk didalamnya ada kerjasama dengan media publik) semakin memperjelas adanya hal yang disembunyikan kepada publik oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) Purwakarta.
Selain itu, menurut Agus Yasin, Badan Anggaran (Banggar) di DPRD Purwakarta tidak pernah mencoret anggaran tersebut.
"Pencoretan inikan ada aktornya, ada pihak yang iri dengan keberhasilan Bupati sebelumnya selama lima tahun terakhir. Tekanan itulah yang membuat Norman mencoret anggaran tersebut. Seharusnya dia melanjutkan keberhasilan yang dicapai oleh Bupati sebelumnya, dan melayani pimpinannya yang saat ini menjabat, bukan mengakomodir kepentingan pihak lain yang ingin mengobok-obok Purwakarta," ujarnya.
Baca Juga: Permohonan Perlindungan SYL Ditolak LPSK
Langkah mengakomodir kepentingan pihak lain yang dilakukan oleh Sekda Purwakarta itu, Agus Yasin menilai, sebagai langkah penghianatan dan tidak loyal kepada Pejabat Bupati (Pj) Bupati yang saat ini diemban oleh Benni Irwan.