Di Purwakarta Ada Mahasiswi Piawai Menggambar Mural

6 Januari 2022, 16:00 WIB
Chintia Aristi Aprianti, Muralis Perempuan asal Purwakarta sedang mengambar di sebuah tembok besar. /Purwakarta Talk

PURWAKARTA TALK - Seorang mahasisiwa STIE Muttaqin Purwakarta piawai menggambar atau melukis di atas tembok dinding.

Sosok perempuan itu bernama Chintia Aristi Aprianti yang akrab disapa Cea. Ia menekuni karya seni biasa disebut muralis ini sejak usia 12 tahun.

Ia pernah mengikuti perlobaan di berbagai kota seperti lomba di Tangerang, Purwakarta, Bandung hingga Solo untuk mengasah kemampuannya sebagai muralis sejak masih usia dini.

Baca Juga: Doa Rasulullah Agar Terhindar dari Banjir, Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya

Baca Juga: Punya Polemik dengan Doddy Sudrajat, Haji Faisal Kebingungan Dapat Fans

"Dari kecil memang saya suka menggambar, mulai menekuni mural di usia 12 tahun belajar otodidak," ujar dia, Kamis 6 Januari 2022.

Karya seni mural tidak hanya sekedar menggambar semata, melainkan dapat juga dapat menyampaikan pesan-pesan seperti halnya protes sosial.

Ketika mural sudah selesai memiliki kebanggaan tersendiri, apalagi jika hasil karya disukai banyak orang membuat dirinya bangga.

Baca Juga: Kuliner Purwakarta, Surabi Gapura Kang Dyan Hadirkan Surabi Berukuran Zumbo

Tren mural yang kian diminati menjadi peluang bisnis. Hal ini pun menjadi angin segar bagi para muralis yang karyanya mulai dilirik dan dihargai.

Bahkan, pemerintah pun memberikan dukungannya dengan memfasilitasi ruang publik untuk dipercayakan kepada para muralis menampilkan karyanya.

Baca Juga: Dugaan Sementara, Ini Penyebab Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Dicokok KPK

Baca Juga: Liga 1 Hari Ini Persipura vs Persela, Ini Link Streaming untuk Anda

"Tren mural saat ini tak hanya di jalanan, tapi sudah masuk ke cafe-cafe, perkantoran hingga dinding dalam rumah," ujar perempuan akrab disapa Cea itu.

Cea mengaku membuka jasa pembuatan mural dengan harga berkisar Rp 300 ribu-500 ribu per meter. Harga tersebut diakuinya tidak masuk kategori mahal karena gambar yang dihasilkan juga cuk bagus.

"Tapi soal harga tinggal ngobrol aja dulu, masih bisa nego lah," pungkasnya. ***

Editor: Abdul Muit

Tags

Terkini

Terpopuler