Muhammadiyah Tentukan 1 Syawal 1443 H, Pemerintah Baru Isbat Setelah Lihat Hilal

- 26 April 2022, 16:55 WIB
Muhammadiyah Tentukan 1 Syawal 1444 H, Kemenag Baru Isbat Setelah Lihat Hilal. /Pixabay
Muhammadiyah Tentukan 1 Syawal 1444 H, Kemenag Baru Isbat Setelah Lihat Hilal. /Pixabay /

PURWAKARTA TALK - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. 

Penentuan awal Syawal 1443 H tersebut, berdasarkan Majelih Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Oleh karena itu, Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto mengimbau pelaksanaan Salat Idul Fitri dan ibadah lain seiring dengan penentuan itu.

Baca Juga: Tes IQ: Mana Orang Tua Asli dari Anak Tersebut? Tebak Dalam 5 Detik!

“Salat Idul Fitri dan segenap rangkaiannya, seperti takbiran, pelaksanaan zakat fitrah, dan lain sebagainya dapat diselenggarakan dengan khusyu’ dan seksama,” kata Agung, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa, 26 April 2022.

Dia mengatakan agar seluruh rangkaian ibadah mengikuti anjuran pemerintah dengan memperhatikan protokol kesehatan. 

Dia juga mengatakan bahwa pelonggaran yang diberikan pemerintah harus dimanfaatkan dengan bijang, termasuk silaturahim fisik yang kini sudah bisa dilakukan saat Idul Fitri. 

Baca Juga: Tes IQ: Si Palsu, Manakah dari Gambar Ini yang Bukan Pemadam Kebakaran Sejati?

Sementara itu, pemerintah sendiri baru akan menetapkan 1 Syawal 1443 H setelah menggelar sidang isbat yang didahului pengatamatan hilal pada Minggu, 1 Mei 2022.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menyatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang mendatang, sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS. 

“Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” jelas Kamaruddin, menyadur keterangan Kemenag, Selasa, 26 April 2022.

Baca Juga: Tes IQ: Coba Cari Tahu Mana Istri Sah dari Pria di Bawah Ini

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," imbuh Kamaruddin.

Kamaruddin menambahkan, pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan sidang isbat dengan menggunakan metode hisab dan rukyat. 

"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," jelasnya.

 

Editor: Abdul Muit


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah