"Jika kalian telah melihat hilal Dzulhijjah (yakni telah masuk satu Dzulhijah, pen) dan kalian ingin berqurban, maka hendaklah shohibul qurban membiarkan (artinya tidak memotong) rambut dan kukunya." (HR. Bukhari)
Manfaat larangan saat Idul Adha tersebut ditujukan untuk memberikan keistimewaan sekiranya Allah SWT berkenan untuk mengampuni orang yang melaksanakan kurban dari ujung rambut hingga ujung kukunya.
Dikutip dari pendapatan Mazhab Syafi'i, berpandangan bahwa larangan tersebut hukumnya adalah makruh.
Sementara dalam Imam Ahmad dan Isha, larangan pada hadits tersebut adalah haram sebelum kurban dilaksanakan.
Baca Juga: Resep Sate Kambing Empuk, Jadi Menu Khas Hari Raya Idul Adha
Jika dilakukan, maka orang tersebut dinilai tidak berdosa dan tidak sah kurbannya yang juga dinilai kuat oleh komisi fatwa kerajaan Saudi Arabia (Lajnah Da-imah).
Sedangkan mencukur kumis dan bulu kemaluan atau mencabut bulu ketiak tetap dianjurkan dengan hukum mubah.
3. Jangan makan sebelum sholat Idul Adha
Selain dua larangan saat Idul Adha seperti yang telah disebutkan di atas, ada pula larangan makan sebelum melaksanakan shalat Idul Adha.
Buraidah ra berkata "Nabi SAW tidak keluar untuk shalat Idul Fitri sebelum makan, sedangkan pada Hari Raya Kurban beliau tidak makan hingga kembali (dari shalat) lalu beliau makan dari sembelihannya".