Baca Juga: Kronologi Awal Pegawai Alfamart dan Ibu-ibu Bermobil Mercy, Drama Baru Setelah Kasus Sambo
Menurut Mamat Alkatiri, pengobatan alternatif seperti Gus Samsudin di Indonesia merupakan peluang bisnis yang menjanjikan.
“Ada demand (permintaan) dari orang-orang yang membutuhkan pengobatan, sehingga masuklah supply (penyedia barang atau jasa),” ujar Mamat.
Demand dan supply adalah hukum ekonomi di pasar. Ketika permintaan akan pengobatan alternatif masih ada di Indonesia, maka penyedia barang atau jasa akan menyediakannya.
Lalu, saat permintaan itu banyak, tapi penyedia jasa atau barang hanya sedikit, maka yang terjadi adalah naiknya harga barang atau jasa tersebut.
Pengobatan alternatif di Indonesia sudah ada dari dulu, yang berbeda dengan sekarang adalah tarif yang harus dibayar saat selesai berobat.
Baca Juga: Kisah Burung Garuda yang Selalu Terekploitasi Menjelang Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus
Dulu, tarif pengobatan alternatif dibayar seikhlasnya. Namun, sekarang seperti kasus Gus Samsudin, ada minimum tarif yang harus dibayar pasien.
Itu terjadi karena supply yang tidak berimbang dengan demand.
Pernyataan Mamat Alkatiri tersebut merupakan satir untuk para penipu yang berkedok pengobatan alternatif.