Network
PR PURWAKARTA - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta bekerjasama dengan POKJA Bunda PAUD pada hari Sabtu, 29 Juni 2024 Sosialisasi Transisi PAUD SD yang Menyenangkan, di Bale Sawala Yudhistira.
Kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto, M.Pd beserta jajaran pejabat Disdik. Hadir pula Ketua Pokja Bunda PAUD Kab. Purwakarta Dr. Hj. Nurasiah Jamil, M.Pd, 600 peserta yang terdiri dari anggota IGTKI, HImpaudi, Koordinator SD se-Kab. Purwakarta dan tamu undangan lainnya. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bunda PAUD Kab, Purwakarta Dr. Suraidah, M.Si
Tujuan dari kegiatan ini menurut Ketua Panitia, Nurdiatul Zahro, S.Ud untuk memberantas miskonsepsi tentang kemampuan calistung pada anak usia dini ke SD dan Pendidikan dasar kelas awal serta untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya membangun kondisi pada anak secara bertahap.
Baca Juga: Begini Cara Menghasilkan Uang dari WhatsApp, Mudah Lho!
Nurasiah Jamil selaku Ketua Pokja Bunda PAUD dalam sambutannya mengatakan Gerakan sosialisasi ini telah dimulai dengan kunjungan ke beberapa desa agar terjadi sinergi antara guru PAUD/TK dengan Guru SD kelas 1 dan 2. Mereka semua harus Bersatu pemikiran, visi dan persepsi karena proses pembelajaran PAUD ke SD akan beriringan.
Gerakan sosialiasi ini menurut Nurasiah sangat penting karena masih ada miskonsepsi terkait praktek pembelajaran dari PAUD ke SD. Selain itu karena masih kurangnya pemahaman tentang pondasi yang penting yang harus dimiliki oleh anak-anak usia dini serta pemahaman tentang Calisatung yang dimasa transisi ini dikolaborasikan dengan semua mata Pelajaran.
Baca Juga: Apa itu NFC? Ini Pengertian dan Fungsinya
Sementara itu Kadisdik Purwakarta, Purwanto menyampaikan bahwa Pendidikan anak usia dini itu menjadi masa-masa yang paling penting untuk jenjang berikutnya yaitu SD. Bahwa PAUD akan menentukan Pendidikan berikutnya. Karenanya Purwanto berharap adanya kolaborasi antara Disdik Purwakarta, Pokja Bunda PAUD, Kormit, pemerintah desa maupun kecamatan agar di daerahnya mendirikan minimal satu sekolah PAUD atau SPS agar anak-anak usia dini bisa mendapatkan pembelajaran.
“Angka partisipasi anak usia dini dalam mengenyam Pendidikan masih sangat rendah. Oleh karena itu saya berharap lingkungan masyarakat bisa membangun sekolah setara SPS yang pembelajarannya bisa dilakukan entah itu balai desa, rumah warga bahkan di rumah ketua RW. Lingkungan sekitar rumah termasuk kekayaan alamnnya bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak usia dini”
