"Saya kasian sama pelanggan yang kebanyak tukang gorengan mengenai kenaikan harga minyak ini, tapi saja juga ridak bisa menurunkan harga," kata dia.
Ia juga mengaku mengalami penurunan pendapatan sekitar 50 persen karena para konsumen mengurangi pembelian dari biasanya 5 kilogram menjadi 3 kilogram.
"Menurut saya wajar mereka mengurangi," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Purwakarta, Wita Gusrianita menanggapi masih tingginya harga minyak goreng di pasar tradisonal.
Baca Juga: Komunitas Hidroponik Purwakarta Berbagi Tips Tanam Hidroponik Bagi Pemula
Menurutnya, para pedagang di pasar rakyat masih menjual harga tinggi kemungkinan stok lama sehingga belum mengalami penurunan harga.
Untuk itu, mereka diberikan toleransi satu minggu untuk penyesuaian harga jual minyak goreng ke konsumen menjadi Rp14. 000 per liter.
"Iya mereka diberi waktu satu minggu," kata Wita.
Ia menjelaskan, sebetulnya pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14. 000 per liter terhitung 19 Januari 2022 kemarin.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Stres yang Berlebihan