Kades Taringgul Tonggoh Purwakarta Terbang ke China Ikuti Benchmarking Study

17 Oktober 2023, 07:22 WIB
Jajaran kades se-Indonesia yang mengikuti Benchmarking Study di Beijing China. /Sumber: Tangkap layar Instagram @kemendespdtt

PURWAKARTA TALK - Kepala Desa Taringgul Tonggoh, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Eep Saepul Malik, adalah satu satunya kades di Jawa Barat yang sukses terbang ke Negara China untuk mengikuti kegiatan Benchmarking Study yang digelar Kementeri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerjasama dengan Pemerintahan China.

Terpilihnya Eep untuk mengikuti Benchmarking Study di Negeri Tirai Bambu itu, tentunya bukanlah hal yang mudah seperti membalikan telapak tangan.

Eep mengungkapkan untuk menjadi peserta Benchmarking Study yang digelar di Beijing China, melalui berbagai tahapan yang harus dilalui.

Baca Juga: Tegas! Bawaslu Purwakarta Minta Parpol Segera Tertibkan APS yang Memuat Unsur Kampanye

"Terlebih dahulu di screening dengan tahap awal melalui test tertulis dan wawancara, dan hasilnya 20 Kepala Desa se-Indonesia berhasil lolos dan layak maengikuti kegiatan tersebut," kata Eep, saat dikonfirmasi awak media pada Selasa, 17 Oktober 2023.

Kegiatan yang dilaksanakan selama 12 Hari, dari 14-25 Oktober 2023 ini, adalah hasil kerja sama antara Kemendes PDTT dengan Ministry of Agriculture and Rural Affairs (MARA) China.

"Melalui Kegiatan ini dengan harapan agar para kepala desa dapat bertukar pikiran mengenai strategi pengelolaan Desa khususnya bidang pertanian dan perekonomian desa," katannya.

Baca Juga: Konsolidasi Kemenangan Golkar Purwakarta, Anne Ratna Temui Uda Herman

Baca Juga: Merapat Yuk, Gerai Kopi Cotta Haus Kini Hadir di Purwakarta

"Kegiatan ini sangat luar biasa, saya jadi tahu pengelolaan desa di China. Termasuk kategori terbaik di asia, sehingga wajar kalau kami menjadi delegasi untuk study ke china, saya berharap nanti setelah kami selesai pulang dari China, pihak kementrian Desa PDTT memfollow up dengam cara Sharing Knowledge dengan Desa-desa se-Indonesia, dan para kades yang diberangkatkan ke china tersebut menjadi Penyampai informasi pada Desa-desa yang lain," sambungnya.

Terakhir Eep menambahkan, dia mengaku bangga karena bisa menjadi peserta Benchmarking Study. Pasalnya tidak semua kepala desa bisa menjadi peserta, mereka harus menjadi kepala desa yang sudah Benar-benar bisa mengelola desa-nya sesuai standar yang terapkan oleh Pemerintah Indonesia.

"Saya merasa bangga bisa menjadi bagian kegiatan Benchmarking sebagai Peserta dari 20 orang peserta yang menjadi delegasi Indonesia ke China. Dan ini akan menjadi penyemangat bagi Desa-desa yang lain untuk kedepannya menjadi peserta pada kegiatan Benchmarking Study," pungkasnya.

Baca Juga: Kadisdik Purwakarta: Peran Masyarakat Sangat Penting untuk Sukseskan Dunia Pendidikan

Sementara itu, dalam keterangannya yang dilansir PurwakartaTalk.com dari laman Instagram @kemendespdtt, Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia dan China memiliki banyak kesamaan dalam hal pembangunan pedesaan, yang dapat saling memperkuat melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman.

"Setiap negara punya ciri khasnya masing-masing dalam pembangunan tapi juga kesamaan karena beberapa faktor termasuk soal kondisi alamnya. Soal membangun desa, Indonesia dan China punya kesamaan. Soal peradaban juga, dan jumlah masyarakat China juga sangat banyak" papar Gus Halim dalam pembukaan Benchmarking Study yang diselenggarakan di Ruang Rapat Gedung B, Hotel ACFTU-Beijing, Minggu 15 Oktober 2023.***

Editor: Abdul Muit

Tags

Terkini

Terpopuler