Jasad Eril Anak Ridwan Kamil Utuh di Sungai Aare, Begini Penjelasan Ilmiah Fenomenanya

- 10 Juni 2022, 15:15 WIB
Jasad Eril Anak Ridwan Kamil Utuh, Begini Penjelasan Ilmiah Fenomenanya
Jasad Eril Anak Ridwan Kamil Utuh, Begini Penjelasan Ilmiah Fenomenanya /Instagram/

PURWAKARTA TALK - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersyukur, setelah jasad anak sulungnya, Eril berhasil ditemukan polisi Swiss.

Ridwan Kamil yang baru saja kembali lagi ke Swiss, membagikan cerita saat melihat jasad anak tercintanya Eril dalam keadaan utuh.

"Masya ALLAH, walau sudah lewat 14 hari, jasadnya masih utuh, lengkap, tidak kurang satu apapun," kata Ridwan Kamil dalam unggahan reels di akun Instagramnya, Jumat (10/6/2022).

Menurut Ridwan Kamil, jasad Eril saat ditemukan dengan posisi wajah menengok ke kanan serta mengeluarkan aroma wangi seperti daun eucalyptus.

Baca Juga: Dian Karsoma Kembali Dipanggil Dinas Kesehatan Purwakarta, Buntut Laporan Dugaan Kasus Jaspel?

Jenazah Eril ditemukan pada hari ke-14 pencarian setelah ia dinyatakan hilang pada Kamis (26/5/2022) yang lalu.

Pertanyaannya, mengapa selama 14 hari berada dalam air sungai Aare, jasad Eril masih tetap utuh?

Perlu diingat bahwa Eril meninggal saat berenang di sungai Aare, Swiss, saat cuaca sendiri sedang mengalami peralihan ke musim semi.

Ternyata, air di sungai Aare, Bern, Swiss itu juga masih masuk ke dalam kategori yang dingin.

Saat itu, suhu air sunga Aare itu masih terbilang dingin, yaitu 16 derajat celsius dengan arus cukup kuat

Nah secara ilmiah, hal itulah yang kemungkinan besar membuat jasad Eril masih tetap utuh, meski sudah berada dalam air selama 14 hari.

Dilansir dari situs sains ScienceFocus, keawetan jenazah yang tenggelam dalam air tergantung pada suhu air.

Baca Juga: Cegah Paham Khilafatul Muslimin, Polres Purwakarta Bakal Edukasi Warga Soal Pancasila

Dalam air dingin, aksi bakteri yang menyebabkan tubuh menjadi kembung dengan gas, mungkin sangat lambat.

Karena jenazah kembung dengan lambat, aka tubuh jenazah akan lebih lama berada di dasar.

Air dingin juga mendorong pembentukan adipocere. Ini adalah zat lilin dan sabun yang terbentuk dari lemak dalam tubuh, yang sebagian melindungi tubuh dari pembusukan.

Dalam beberapa kasus, mayat yang ditemukan dari perairan di bawah 7°C hampir sepenuhnya utuh meski berada di air setelah beberapa minggu, lalu setelah lima tahun sudah menjadi kerangka yang masih dapat dikenali.

Nah berbeda cerita jika terjadi di perairan tropis. Jenazah biasanya akan mengapung ke permukaan setelah tiga atau empat hari, membuatnya terpapar burung laut dan hentakan ombak.

Baca Juga: Lirik Lagu Ndas Gerih dari Denny Caknan

Hal ini sesuai dengan penjelasan ilmiah yang disampaikan pula oleh Ridwan Kamil di akun Instagram pribadinya.

Itulah penjelasan ilmiah mengapa jasad Eril tetap utuh menurut Ridwan Kamil.
Sungai Aare yang sedingin kulkas.***

Editor: Abdul Muit


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah