Network
PURWAKARTA TALK - Sejak kalah dari Thailand dengan skor 1-0, tidak hanya dukungan positif, kritik terus berdatangan kepada pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong.
Salah satunya adalah mantan staf kepelatihan Timnas Indonesia U-19, Rochmat Setiawan. Dia menilai karakter para pemain Timnas Indonesia belum sepenuhnya dipahami oleh Shin Tae Yong.
“Shin Tae Yong sudah dua tahun di sini tapi masih belum paham juga karakter pemainnya, pemain kita akan bagus performanya kalo dominan penguasaan bola,” kata Rochmat, lewat Twitternya @dribble9, dikutip Jumat, 20 Mei 2022.
Baca Juga: Cara Bikin Sticker Whatsapp Tanpa Aplikasi Editing, Kurang Dari 1 Menit Beres
Rochmat menambahkan bahwa Timnas Indonesia tidak bisa bermain pasif jika bertemu lawan-lawan kuat seperti Thailand dan Vietnam.
“Lawan tim yang kecil, otomatis kita bisa dominan, mainnya akan bagus sekali, lawan Thailand dan Vietnam, Shin Tae Yong selalu pilih main pasif, pemain akan under perform, makanya lantas kalah, Karakter pemain kita kan berbeda dengan Malaysia atau Korea Selatan yang bisa kuat lama tanpa bola,” tutur Rochmat .
Dalam tweet-nya, Rochmat mengingatkan kembali mengenai filosofi filanesia yang pernah diterapkan oleh Timnas Indonesia.
Baca Juga: Sepeda Motor dan Truk Adu Banteng di Jalan Maniis Purwakarta, 1 Korban Tewas di TKP
“Hal ini sudah melalui riset, makanya salah satu pondasi penting yang ada di filanesia adalah main proaktif (defense high press, attack dominan kuasai bola).... Kalau dilihat lagi jauh ke belakang, gaya main seperti ini yang memang bikin Timnas bagus, karena sesuai karakter pemain kita,” ungkap Rochmat.
