Ternyata Ketupat Lebaran Itu Warisan Wali Songo dan Media Penyebaran Islam di Indonesia

14 April 2024, 13:51 WIB
Ilustrasi: Ketupat. /Pikiran Rakyat Tangerang Kota/Shutterstock/Tiwuk Suwantini

PR PURWAKARTA - Ketupat adalah makanan khas yang selalu hadir pada saat perayaan lebaran. Baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha. Dari sejarah Ketupat, makanan ini hadir di Indonesia dan menjadi santapan orang Indonesia dari mulai sejak abad ke-15. Pada saat awal kemunculannya, Ketupat pertama kali dikenalkan pada rakyat Kerajaan Demak.

Dari mulai kemunculannya itu, bentuk dan desain ketupat yang menggunakan daun kelapa muda hingga saat ini tidak ada perubahan. Ketupat menjadi media penyebaran Islam di Indonesia.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Tingkatkan Keamanan Wi-Fi Anda di Rumah

Makanan ini di bawa oleh salah satu Wali Songo, Sunan Kalijaga.

Ketupat Media Penyebaran Agama Islam

Mengutip dari beberapa sumber, Sunan Kalijaga menyebarkan agama Islam menggunakan media salah satunya adalah Ketupat.

Pada masa itu, diketahui mayoritas penduduk di Jawa masih memeluk agama kepercayaan atau dikenal juga dengan nama Kejawen. Kemudian ketupat digunakan Sunan Kalijaga untuk melakukan pendekatan dakwah dalam sisi budaya.

Baca Juga: Jasa Marga Prediksi Arus Balik Mudik Lebaran Terjadi pada 13-15 April

Sebab, ketupat dipercaya bisa menjadi alat yang lebih familiar untuk pendekatan dakwah, dengan kebudayaan masyarakat Jawa yang kental pada saat itu. Ketupat dijadikan sebagai budaya dan filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai keislaman, sehingga ada akulturasi budaya antara keduanya.

Baru setelah agama Islam mulai diterima secara luas, ketupat akhirnya melekat menjadi hidangan yang khas pada perayaan Islam, seperti lebaran Idul Fitri.

Makna Ketupat

Dalam bahasa Jawa atau Sunda, ketupat juga disebut dengan kupat yang merupakan akronim dari "ngaku lepat". Artinya adalah "mengakui kesalahan".

Melansir informasi dari akun instagram Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, kupat juga diartikan sebagai "laku papat" atau empat laku yang tercermin dari empat sisi ketupat, yaitu: 

1. Lebaran, dari kata dasar 'lebar' artinya pintu ampun dibuka untuk orang lain

2. Luberan, dari kata dasar 'luber' artinya melimpah dan memberi sedekah pada orang yang membutuhkan 

3. Leburan, dari kata dasar 'lebur' artinya bermakna melebur dosa yang dilalui selama satu tahun 4. Laburan, merupakan kata lain 'kapur' bermakna menyucikan diri atau putih kembali seperti bayi.***

Editor: Aik Hakiki

Tags

Terkini

Terpopuler