PURWAKARTA TALK – Habib Husein Jafar Al Hadar atau akrab disapa Habib Jafar menjelaskan nasab dari Qorun yang konon adalah orang yang gila harta.
Diantara nama atau tokoh bersejarah yang disebut dalam Al-Quran secara negatif sebagai pelajaran untuk kita menjauhi sifat-sifatnya adalah Qorun.
Nama Qorun disebut sebanyak tiga kali dalam Al-Quran, yakni Surat Al Qasas ayat 76-82, Surat Al Ankabut ayat 39, dan Surat Al Mukmin ayat 24.
Dalam surat Al Qasas ayat 76, Qorun disebut sebagai umat Nabi Musa. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip banyak riwayat yang menyebut Qorun sebagai anak dari pamannya Nabi Musa.
Baca Juga: Mengaku Beriman, Tapi Jadi Followers Iblis. Habib Jafar Menjawab Seberapa Firaun-kah kita?
Qorun dikaruniai nikmat yang begitu besar, berupa kekayaan yang tiada terhingga. Hal tersebut digambarkan dalam ayat-ayat di atas.
Bahwasanya, kunci-kunci penyimpanan hartanya, jika dipikul oleh 70 orang yang sangat kuat, mereka tidak akan sanggup memikulnya.
Ada riwayat yang mengatakan, Qorun mendapatkan harta itu karena hasil kerja kerasnya bekerja kepada Firaun.
Riwayat lain menyebut bahwa harta itu didapatnya dari menggali harta dari Nabi Yusuf yang tersimpan di dalam tanah.
Selain itu, ada juga riwayat yang menjelaskan, harta Qorun didapat karena meminta doa kepada Nabi Musa agar dia menjadi kaya raya.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Pembunuhan Seorang Ibu di Purwakarta yang Dibacok Anaknya
jika sifat-sifat buruk Qorun ada pada diri kita, segera cek DNA-mu, mungkin nasab kita bersambung kepada Qorun. Inilah sifat-sifat buruk Qorun yang perlu kita jauhi.
1. Bangga dengan harta yang dimiliki
“Sesungguhnya Qorun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat” (Q.S. Al Qasas:76).
Dalam tafsiran Quraish Shihab, di dalam ayat itu, Tuhan tidak melarang kita senang atas kepemilikan harta, tapi jangan berlebihan dalam berbangga atas harta kita.
2. Mengingkari karunia Tuhan
“Dia (Qorun) berkata, ‘Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku’. Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta” (Q.S. Al Qasas:78).
Hindarilah berkata bahwa semua harta kita adalah hasil dari kemampuan kita, tapi semua itu semata-mata karena karunia dari Tuhan.
3. Menjadi manusia duniawi
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi” (Q.S. Al Qasas:77)Baca Juga: RUU PDP Resmi Disahkan DPR, Setelah 185 Juta Data Penduduk Indonesia Telah Tersebar di Situs Gelap
Dalam ayat tersebut, Allah tidak mempermasalahkan pada urusan dunia, tetapi kita tidak boleh melupakan akhirat, karena hidup ini sejatinya untuk akhirat.
4. Kikir
Dalam surat dan ayat yang sama dengan sifat Qorun nomor tiga. Qorun adalah orang yang pelit, dia tidak membagikan hartanya kepada orang yang membutuhkan.
Jika kamu atau temanmu adalah orang yang pelit, segera cek DNA-nya, jangan-jangan nasabnya bersambung ke Qorun.
5. Masih dalam ayat yang sama, Qorun adalah orang yang suka membuat kerusakan di bumi, seperti mengeksploitasi alam untuk memperkaya diri sendiri.
Baca Juga: BSU Tahap 2 Bakal Cair Pekan Ini, Cek Cara dan Proses Penyalurannya
Atau membuat kerusakan batin, yang karena kekayaannya, dia lupa teman, abai kepada keluarga, silaturahmi, dan hal-hal penting lainnya lantara hanya karena terlalu fokus bekerja.
6. Suka pamer
“Maka keluarlah dia (Qorun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan berkata, ‘Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Qorun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar” (Q.S. Al Qasas:79).
Dia mempertontonkan kemegahan dan mendakwahkan kesombongannya, hingga membuat banyak orang iri dan terjebak dengan kelalaian serupa.
Maka mari kita bercermin. Adakah sifat-sifat Qorun pada diri kita? Karena bisa jadi nasab kita tersambung dengan Qorun, maka berbenahlah.***