3 Larangan Menjelang Hari Raya Idul Adha, Larangan Gunting Kuku dan Rambut Apakah Mitos?

7 Juli 2022, 13:30 WIB
Ilustrasi Hari Raya Idul Adha 2022/1443 H Singkat, Menggetarkan Jiiwa, Materi Semangat Qurban dan Syariat dalam Berkurban /Pixabay


PURWAKARTA TALK- Hari Raya Idul Adha 2022 yang jatuh pada tanggal 10 Juli sebentar lagi akan tiba. Namun, ada 3 hal yang dilarang di Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban salah satunya menggunting kuku dan memotong rambut.

Selain itu ada juga beberapa larangan yang harus diketahui bagi Umat Muslim. Untuk mengetahuinya simak 3 larangan menjelang hari Raya Idul Adha:

1. Puasa saat hari Raya Idul Adha haram hukumnya

Perlu dipahami, diharamkan untuk berpuasa di hari Raya Idul Adha dan tiga hari setelahnya yang disebut hari Tasyrik.

Baca Juga: Mahasiswa STAI Muttaqien Purwakarta Sukses Raih Juara 2 dan 3 Pada Ajang PIOSIMA Tingkat Jabar

Hari Tasyrik adalah hari yang haram berpuasa di bulan Dzulhijjah atau bulan haji, tepatnya pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Larangan tersebut berdasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya: "Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum", (HR Muslim nomor 1141).

Disebut hari Tasyrik berarti mendendeng atau menjemur daging kurban di bawah terik matahari.

Di dalam hadits Syarh Shahih Muslim 8:18 menyebutkan bahwa hari Tasyrik merupakan hari untuk memperbanyak dzikir dan takbir.

Bertepatan dengan hari tersebut, para jamaah haji di Makkah sedang melaksanakan ibadah lempar jumrah.

Baca Juga: Kisal Balik Ceritakan Eril, Ridwan Kamil dan Atalya Praratya Teteskan Air Mata

2. Dilarang potong kuku dan rambut seluruh badan bagi yang berkurban

Bagi yang berkurban di Hari Raya Idul Adha, dilarang untuk memotong kuku dan rambut di seluruh badan, termasuk mencukur kumis dan mencabut uban.

Larangan tersebut tertuang dalam HR Muslim nomor 1977 bab 39 halaman 152.

مَن كانَ لَهُ ذِبحٌ يَذبَـحُه فَإِذَا أَهَلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ

"Barangsiapa yang memiliki hewan yang hendak disembelih (di hari raya) jika sudah masuk tanggal 1 Dzulhijjah, maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sedikitpun sampai ia berkurban." (HR. Muslim)

Larangan tersebut mulai berlaku saat memasuki 10 hari di awal bulan Dzulhijjah. Itu artinya, mulai tanggal 1 dzulhijjah sampai 10 dzulhijjah, sampai hewan kurban disembelih. Hukum larangan memotong kuku dan rambut ini sifatnya sunnah.

Baca Juga: Lirik Lagu Tak Ingin Usai Keisya Levronka yang Viral beserta Link Download MP3 via Clipconverter

Sedangkan pada riwayat lain dari Bukhari, menjelaskan bahwa hanya aktivitas pemotongan qurban yang dianjurkan pada 10 Dzulhijah.

إِذَا رَأَيْتُمْ هِلاَلَ ذِى الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ

"Jika kalian telah melihat hilal Dzulhijjah (yakni telah masuk satu Dzulhijah, pen) dan kalian ingin berqurban, maka hendaklah shohibul qurban membiarkan (artinya tidak memotong) rambut dan kukunya." (HR. Bukhari)

Manfaat larangan saat Idul Adha tersebut ditujukan untuk memberikan keistimewaan sekiranya Allah SWT berkenan untuk mengampuni orang yang melaksanakan kurban dari ujung rambut hingga ujung kukunya.

Dikutip dari pendapatan Mazhab Syafi'i, berpandangan bahwa larangan tersebut hukumnya adalah makruh.

Sementara dalam Imam Ahmad dan Isha, larangan pada hadits tersebut adalah haram sebelum kurban dilaksanakan.

Baca Juga: Resep Sate Kambing Empuk, Jadi Menu Khas Hari Raya Idul Adha

Jika dilakukan, maka orang tersebut dinilai tidak berdosa dan tidak sah kurbannya yang juga dinilai kuat oleh komisi fatwa kerajaan Saudi Arabia (Lajnah Da-imah).

Sedangkan mencukur kumis dan bulu kemaluan atau mencabut bulu ketiak tetap dianjurkan dengan hukum mubah.

3. Jangan makan sebelum sholat Idul Adha

Selain dua larangan saat Idul Adha seperti yang telah disebutkan di atas, ada pula larangan makan sebelum melaksanakan shalat Idul Adha.

Buraidah ra berkata "Nabi SAW tidak keluar untuk shalat Idul Fitri sebelum makan, sedangkan pada Hari Raya Kurban beliau tidak makan hingga kembali (dari shalat) lalu beliau makan dari sembelihannya".

Hal ini karena setelah melaksanakan shalat Idul Adha akan melakukan penyembelihan kurban, sehingga Umat Islam dapat menikmati makanan dari hewan kurban yang disembelih.***

Editor: Abdul Muit

Tags

Terkini

Terpopuler