Angka Stunting di Desa Sukatani Purwakarta Menurun

- 28 Desember 2023, 15:09 WIB
Kolaborasi Pemdes Sukatani dalam menurunkan angka stunting.
Kolaborasi Pemdes Sukatani dalam menurunkan angka stunting. /TIM PR Purwakarta

PR PURWAKARTA - Turunnya angka stunting di Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, patut diacungkan jempol. Pasalnya menurunkan angka stunting dalam dua tahun terakhir ini menunjukkan hasil yang luar biasa.

Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari kerja keras Pemerintah Desa (Pemdes) Sukatani, yang berkolaborasi dengan PT East West Seed Indonesia Cap Panah Merah (Ewindo) serta Pemkab Purwakarta.

Kepala Desa Sukatani Abdul Azis Limbong mengatakan, dua tahun lalu Desa Sukatani menjadi lokus stunting. Ada 900 kasus dan menjadi lokus stunting tertinggi.

"Saat itu adalah awal-awal saya menjabat sebagai Kades Sukatani. Kemudian, dengan berbagai inovasi dan kolaborasi, termasuk dengan Ewindo, angka 900 itu turun menjadi 14 kasus dalam dua tahun," katanya pria yang disapa Agis Limbong kepada awak media.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Terbitkan Perpres Penggunaan AI

Agis menyebutkan, status Desa Sukatani hari ini sudah bukan lagi lokus stunting.

"Hal ini pun membuktikan jika penanganan stunting itu lebih kepada pencegahan. Adapun cita-cita kami pada 2024 nanti bisa mencapai zero stunting dan bisa menjadi percontohan penanganan stunting," paparnya.

Kegiatan yang dibalut EWINDO peduli stunting itu, dihadiri langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta Norman Nugraha beserta Corporate Secretary Ewindo Faisal Reza.

Disebutkan Norman, berbicara tentang stunting tidak hanya berbicara kewilayahan. Karena, sambungnya, urusan stunting ini menjadi program prioritas nasional. Sehingga, harus ada keselarasan antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga desa.

Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Pemkab Purwakarta Kolaborasi dengan EWINDO

"Kuncinya kolaborasi. Termasuk inovasi-inovasi yang melibatkan berbagai pihak," saat menghadiri acara Ewindo Peduli Stunting sejak dini yang digelar di Kebun Hatinya PKK Sukatani, Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, pada Kamis 28 Desember 2023.

"Target stunting pada 2024 angka prevelensinya 14 persen. Harus kita capai dengan segala upaya yang kita bisa. Untuk skala kabupaten masih di angka 21 persen dan kami terus melakukan berbagai upaya dan inovasi. Mudah-mudahan angka 14 persen ini bisa tercapai," ujarnya.

Norman mengatakan, kasus stunting di Desa Sukatani dari 900 menjadi 14. Ini angka yang luar biasa. Mudah-mudahan tahun depan bisa zero dan ini harus tercapai dan diperjuangkan.

Sementara itu, Corporate Secretary Ewindo Faisal Reza mengatakan, dalam dua tahun ini Ewindo berkolaborasi dengan Desa Sukatani memperkenalkan urban farming.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan 2030 Sebanyak 15 Juta Unit Kendaraan Listrik Mengaspal di Indonesia

"Kami pengin masyarakat di sini kembali berkebun atau bertani dengan menanam sayuran," kata Faisal.

Untuk itu, kata dia, masyarakat diberikan edukasi bagaimana cara menanam sayuran yang murah dan mudah melalui urban farming yang tidak membutuhkan lahan yang besar. "Masyarakat pun sangat antusias, dan ini semakin memotivasi kami," ujarnya.

Disebutkannya, mulai dari benih, edukasi hingga bimbingan diberikan kepada masyarakat Desa Sukatani. Mulai dari pakcoy, kangkung, melon, pepaya dan lainnya ditanam oleh masyarakat.

Baca Juga: PGRI Purwakarta Tingkatkan Kompetensi Pengurus

"Semua sayuran dan buah-buahan itu punya tingkat nutrisi yang tinggi. Pakcoy, kangkung, itu semuanya punya nutrisi yang tinggi. Permasalahannya adalah banyak anak-anak yang tidak suka sayur," ucap Faisal.

"Ini kan butuh kreativitas dalam pengolahan sayuran menjadi makanan yang disukai dan ternyata bisa. Dengan begitu, kebutuhan nutrisi, khususnya untuk anak-anak terpenuhi," pungkasnya. ***

Editor: Abdul Mu'it


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah