Dia mengungkapkan, pelaku bukanlah pimpinan di Pondok Pesantren, melainkan seorang guru ngaji yang menjalankan aktivitasnya di rumahnya sendiri.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memberikan pendampingan dan trauma healing bagi para korban.
"Untuk pelaku masih kita kejar. Sedangkan untuk penanganan para korban, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Jadi saat ini tim trauma healing dari Dinas Sosial Kabupaten Purwakarta sudah memberikan pendamping terhadap para korban," pungkasnya. ***