Pernah Lihat Bangkai Gerbong Kereta di Stasiun Purwakarta? Simak Penjelasannya di Sejarah Stasiun Bagian II

- 28 Januari 2022, 07:18 WIB
Stasiun Purwakarta terletak pada ketinggian +84 m ini berada di Daerah Operasi 2 Bandung. Di Stasiun ini terdapat dipo lokomotif Purwakarta yang sudah tidak digunakan kembali.
Stasiun Purwakarta terletak pada ketinggian +84 m ini berada di Daerah Operasi 2 Bandung. Di Stasiun ini terdapat dipo lokomotif Purwakarta yang sudah tidak digunakan kembali. /Rismawan/Database PRMN

PURWAKARTA TALK - Dalam rencana lintas Karawang-Padalarang, ibukota karesidenan Karawang di Purwakarta menjadi salah satu tempat pemberhentian (stasiun besar) kereta api yang melintasi rute Jakarta-Cikampek-Padalarang-Bandung.

Pembangunannya dimulai pada tahun 1901 bersamaan dengan proyek lintas tersebut. Pada masa pembangunan jalur Cikampek menuju Bandung, Stasiun Purwakarta menjadi tempat penyimpanan alat-alat dan material berat (kran, rangka baja jembatan, batang rel) sebelum dikirim ke lokasi pembangunan.

Setelah pembangunan selesai, Stasiun Purwakarta juga menjadi lokasi tetap (pindahan dari Karawang) kantor Burgerlijke Openbare Werken (Kementerian Pekerjaan Umum) sebagai pusat administrasi pembangunan jalur kereta api. Stasiun Purwakarta resmi dibuka untuk umum pada 27 Desember 1902.

Baca Juga: Jadi Jalur Strategis Batavia- Bandung, Sejarah Singkat Stasiun Kereta Api Purwakarta Bagian I

Arsitektur Stasiun Purwakarta tergolong sederhana. Jamak ditemui pada bangunan stasiun lain yang dibangun pada periode 1880-1910. Umumnya ciri khas stasiun-stasiun seperti ini adalah masih ada sedikit pengaruh gaya Yunani Kuno (era 1880-1889), asimetris, semua sisi dalam satu kesatuan bentuk.

Pada elemen jendela, dinding, atap, pintu, dan lain-lain disusun menyatu dalam satu komposisi bangunan.

Stasiun Purwakarta yang persegi panjang menyerupai Stasiun Tanjung Priok Lama (lokasinya di dermaga), yaitu sedikit memiliki ornamen. Kalaupun ada berupa tambahan susunan kayu pada pinggir atap dan kanopi sebagai campuran unsur lokal.

Baca Juga: Setiap Tahun Jumlah Penduduk Purwakarta Bertambah 20 hingga 25 Ribu Jiwa

Sedangkan pintu dan jendela stasiun sedikit banyak mirip dengan desain yang ada di Stasiun Purworejo. Secara keseluruhan, arsitektur Stasiun Purwakarta adalah desain paling mutakhir pada zamannya yang menerapkan gaya seni arsitektur modern awal. Aliran seni tersebut terus berkembang sejak akhir abad ke-19 (1890).

Sebagaimana layaknya stasiun besar zaman kolonial, Stasiun Purwakarta juga memiliki sebuah bangunan depo (bengkel) lokomotif uap lengkap dengan sebuah turntable, yaitu tempat untuk memutar arah posisi lokomotif.

Halaman:

Editor: Rismawan

Sumber: heritage.kai.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah