Jadi Jalur Strategis Batavia- Bandung, Sejarah Singkat Stasiun Kereta Api Purwakarta Bagian I

- 28 Januari 2022, 06:56 WIB
Sejarah Stasiun Purwakarta di tetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Menbudpar No: PM.58/PW.007/MKP/2010.
Sejarah Stasiun Purwakarta di tetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Menbudpar No: PM.58/PW.007/MKP/2010. /heritage.kai.id

PURWAKARTA TALK – Secara administratif, Purwakarta terbentuk pada 20 Juli 1831 setelah Gubernur Jenderal Van den Bosch memindahkan ibukota Karesidenan Karawang ke wilayah tersebut dari Wanayasa.

Dengan statusnya sebagai ibukota karesidenan, maka pembangunan infrastruktur baru standar kolonial di Purwakarta diselenggarakan untuk mendukung jalannya pemerintah daerah Karawang.

Stasiun Purwakarta di tetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Menbudpar No: PM.58/PW.007/MKP/2010. Stasiun Purwakarta adalah stasiun kereta api yang terletak di Jl. Kolonel Kornel Singawinata No. 1,Nagritengah Purwakarta.

Baca Juga: Masyarakat Purwakarta Harus Tahu, Buka Tabungan Emas di Pegadaian Syariah Banyak Keuntungan

Stasiun yang terletak pada ketinggian +84 m ini berada di Daerah Operasi 2 Bandung. Di Stasiun ini terdapat dipo lokomotif Purwakarta yang sudah tidak digunakan kembali. Dahulunya lokomotif uap besar seperti DD 52, CC 50 dirawat di dipo lokomotif ini.

Sejak diresmikan pada tahun 1867, perkembangan jaringan rel kereta api milik swasta dan negara di Jawa terus meningkat. Sampai 1894, jalan rel kereta api dari Jakarta-Bogor-Bandung-Yogyakarta-Solo-Surabaya sepanjang 912 kilometer telah berhasil terhubung.

Di Karesidenan Karawang, eksploitasi kereta api awalnya diselenggarakan oleh Batavia Ooster Spoorweg Maatschappij (BOSM).

Baca Juga: Setiap Tahun Jumlah Penduduk Purwakarta Bertambah 20 hingga 25 Ribu Jiwa

Sejak dibukanya lintas pertama Batavia-Bekasi pada 31 Maret tahun 1887, BOSM telah berhasil menyelesaikan hubungan rel kereta api Batavia-Karawang pada 20 Maret tahun 1898. Meski demikian, belum ada rencana pembangunan rel kereta api menuju Purwakarta.

Dalam laporan arsip Algemeene Secretarie (Sekretariat Negara) 17 September tahun 1893, BOSM justru mengincar eksploitasi kereta api Kedunggede-Cirebon pada rencana proyek 1893. Oleh karena kesulitan finansial, rencana tersebut tidak pernah terlaksana.

Halaman:

Editor: Rismawan

Sumber: heritage.kai.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah