PURWAKARTA TALK - Mantan bupati Purwakarta dua periode, Dedy Mulyadi didorong menjadi calon presiden (capres) pada momentum Pilpres 2024.
Dorongan untuk anggota DPR RI itu muncul dari JARI-KDM (Jaringan Rakyat Indonesia - Kang Dedi Mulyadi).
Juru Bicara JARI-KDM M Iqbal mengatakan dorongan ini tak terlepas dari pengamatan pihaknya sejauh ini tentang Pilpres 2024, terutama melihat survei-survei yang muncul.
Baca Juga: BRI Liga 1 : Link Live Streaming Persiraja vs Persela Lamongan
Menurut dia, banyak sosok capres yang disebutkan pada survei, namun belum ada satu nama pun capres yang bisa dijadikan alternatif dan membawa harapan perubahan bagi Indonesia.
Dia mengaku sosok yang diharapkan oleh pihaknya ada di balik sosok Dedi Mulyadi. Bahkan, nilainya, suami Bupati Anne Ratna Mustika itu sangat potensial untuk dicalonkan.
Merujuk karirnya, Dedi dianggap berpengalaman di dunia politik. Di eksekutif, dua periode jabatan bupati pernah diemban Dedi, sedangkan di legislatif kini dirinya jadi anggota DPR RI.
Baca Juga: Menghitung Hari Pembukaan Gelombang 23, Begini Cara Buat Akun Kartu Prakerja di prakerja.go.id
Di luar itu, Dedi bisa dianggap sebagai orang yang dekat dengan milenial. Aktivitas kerjanya selalu terekam secara digital, yang mana dia mengelola kana YouTube.
Lewat channelnya, Dedi Mulyadi memperlihatkan kinerja dan aktivitasnya bersama rakyat dari semua lapiran.
"Hingga saat ini pengikut Kang Dedi di Youtube memiliki subscriber sebanyak 3 juta. Kanal Youtubenya paling digemari oleh jagat dunia maya sebagai tokoh politik," ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin, 24 Januari 2022.
Baca Juga: Piala Asia Wanita : Catatan Kekalahan Besar Timnas Putri Indonesia Selain oleh Australia
Dia mengatakan aksi sosial yang dilakukannya di channel YouTube bisa mendapat simpati dari masyarakat.
"Maka tak heran nama Kang Dedi Mulyadi melejit di dunia maya. Aksi sosial KDM juga banyak mendapat simpatik dari masyarakat Indonesia," katanya.
Menurutnya, aksi Dedi di Youtube langsung bersinggungan dengan situasi dan realitas yang terjadi di masyarakat.
Baca Juga: Head to Head Persib Bandung vs Persikabo 1973, Maung Bandung Unggul di Atas Kertas
Segala aktivitas mantan bupati Purwakarta itu, dianggap M Iqbal, selalu ditampilkan tanpa rekayasa apapun.
"Dan setiap orang dapat melihat semua kegiatannya sehari-hari yang tidak berjarak dengan rakyat," ujar dia.
Sebagai politisi, Dedi Mulyadi pun dianggap mendedikaskan hidup untuk melayani tanpa menyinggung SARA.
Baca Juga: Timnas Putri Indonesia Pernah Bagus di Piala Asia Wanita, Akmal Marhali Ingatkan PSSI Soal Galanita
"Berjuang dan berbagi dengan rakyat tanpa membeda-bedakan latar belakang Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan," ujar dia.