Dapat Izin PANRB, Kemendikbudristek Bakal Rekrut 40.541 CASN

- 1 April 2024, 17:16 WIB
Ilustrasi: ASN dan Non-ASN Pekerja di lembaga pemerintahan
Ilustrasi: ASN dan Non-ASN Pekerja di lembaga pemerintahan /Humas BKN/


PR PURWAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bakal membuka sebanyak 40.541 calon ASN untuk Formasi terdiri atas 15.462 CPNS dan 25.079 PPPK.

Dibukanya formasi itu seusai Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyerahkan izin.

Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menyampaikan seusai bertemu Mendikbudristek Nadiem Makarim, pada Senin 1 April 2024, ada beberapa poin penting yang menjadi titik tekan. Pertama, formasi ini menjadi bagian dari upaya penuntasan tenaga non ASN/honorer di seluruh unit kerja Kemendikbudristek, selain tentu formasi dalam skema luas di dunia pendidikan yang juga tersebar di Pemda.

Baca Juga: Asyik, Warga Bisa Titip Barang ke Kantor Polisi saat Mudik Lebaran 2024

Poin kedua, lanjut Anas, adalah mengajarkan kebutuhan SDM di lingkungan perguruan tinggi, termasuk para dosen.

Anas mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, alokasi formasi untuk dosen di perguruan tinggi negeri sangat terbatas. Padahal, di sisi lain, jumlah siswa terus meningkat.

“Tahun ini sesuai Arahan Bapak Presiden, formasi untuk dosen diharapkan bisa optimal. Sudah kami diskusikan secara detail dengan Pak Nadiem Makarim, termasuk kami memberi saran soal beberapa teknis seleksi agar bisa menyerap jumlah formasi dosen secara optimal,” ujar.

Ketiga, sambung Anas, berisi formasi untuk penempatan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Juga: Menhub Sarankan Masyarakat Mudik H-10

Menteri Anas menyampaikan, arah kebijakan pengadaan CASN tahun 2024 adalah fokus pada pelayanan dasar, yaitu guru dan tenaga kesehatan. Kemudian seoptimal mungkin menyelesaikan permasalahan tenaga non-ASN di instansi pemerintah.

Arah kebijakan selanjutnya adalah dengan merekrut talenta-talenta baru (freshgraduate) melalui seleksi CPNS. Terakhir, mengurangi sedapat mungkin rekrutmen jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital.

Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian PANRB dalam berbagai upaya penataan manajemen SDM sektor pendidikan.

“Terima kasih kepada Kementerian PANRB yang terus berkolaborasi bersama terkait penataan SDM,” ujar Nadiem.

Nadiem secara khusus menyoroti beberapa hal. Di antaranya soal penuntasan tenaga non-ASN/honorer dan menyediakan kebutuhan formasi di perguruan tinggi negeri yang sudah sangat mendesak.

Baca Juga: Yadi Rusmayadi Undang Bukber Enam Pimpinan Parpol di Purwakarta

Sebab dalam 10 tahun terakhir penambahan alokasi formasi sangat terbatas, sedangkan gelombang pensiun energi pendidikan sangat besar dan kebutuhan terus bertambah seiring pertambahan jumlah siswa.

Yang tidak kalah pentingnya adalah menyediakan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan Kemendikbudristek, antara lain klinik, poliklinik, rumah sakit pendidikan, dan rumah sakit gigi dan mulut di lingkungan perguruan tinggi negeri.

“Kebutuhan memang sudah cukup darurat ya kebutuhan kita untuk formasi dosen. Jadi ini akan sangat membantu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi kita dan juga meningkatkan kualitas kinerja kementerian kita juga,” tutupnya.***

Editor: Abdul Mu'it

Sumber: Sinar Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah