Varian Baru Covid-19 XBB Terdeteksi di Indonesia

- 24 Oktober 2022, 10:01 WIB
 Covid-19 varian baru XBB masuk wilayah Indonesia, Singapura 6 ribu kasus perhari
Covid-19 varian baru XBB masuk wilayah Indonesia, Singapura 6 ribu kasus perhari /unsplash.com/Fusion Medical Animation

PURWAKARTA TALK - Varian baru Covid-19 XBB telah ditemukan dan sudah terdeteksi di Indonesia.

Pandemi Covid-19 nyatanya belum juga berakhir, setelah tak hentinya virus tersebut bermutasi dan menyebabkan adanya varian baru yang muncul.

Di Indonesia telah ditemukan pasien pertama yang terdeteksi Covid-19 XBB yakni perempuan berusia 29 tahun.

Baca Juga: Bawaslu Purwakarta Terus Awasi Verfak Parpol Peserta Pemilu 2024

Kasus tersebut merupakan transmisi lokal, diketahui perempuan itu baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa saat ini kondisi Indonesia belum aman dari penyebaran Covid-19.

Covid-19 XBB itu dinilai sangat cepat menular. Namun, varian baru tersebut memiliki tingkat fatalitas yang sama dengan varian Omicron.

Budi Gunadi memprediksi bahwa lonjakan Covid-19 kemungkinan akan terjadi pada awal tahun 2023 nanti.

"Tapi ujiannya nanti, akan kita lihat di awal tahun," kata Menkes Budi Gunadi, dikutip purwakarta.pikiran-rakyat.com dari Pikiran Rakyat.

Baca Juga: 4 Merk Obat Batuk Sirup Diduga Jadi Pemicu Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak

"Kita tahu Singapura yang tadinya hanya ratusan kasusnya sekarang naik menjadi enam ribu kasus per hari lebih tinggi dari Indonesia yang cuma dua ribu kasus per hari padahal penduduk Singapura lima juta, sedangkan penduduk kita 270 juta," lanjutnya.

Menkes menyatakan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih akan berlangsung.

Kebijakan itu diterapkan sebagai upaya antisipasi jika nantinya Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19.

"PPKM ini untuk sementara masih tetap tidak dicabut seluruhnya, karena kita masih menunggu nanti Januari - Februari 2023 apakah ada kenaikan kasus lagi atau tidak," ujar Budi Gunadi.

"Substansinya sekarang kita hidupnya sudah normal bahwa ada PPKM di sini anggap saja sebagai ‘payung’ yang nanti kalau hujan kita bisa buka lagi. Tapi hidup kita sekarang sudah normal sekali dengan status PPKM yang ada sekarang," jelasnya.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Ungkap Ada Tiga Zat Berbahaya di Obat Sirop untuk Anak

Menkes Budi Gunadi sendiri optimis bahwa Indonesia bisa melewati badai pandemi dan dapat mencegah munculnya lonjakan Covid-19 di awal tahun nanti.

"Mudah-mudahan nanti di Januari- Februari 2023 kita bisa mencegah kenaikan kasus dengan baik seperti di bulan Juli - Agustus tahun ini," kata Budi Gunadi.

"Sehingga Indonesia akan menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami ada lonjakan kasus," pungkasnya.***

Editor: Abdul Muit


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah