Soal Viral Perbandingan Harga Beras dan Skincare, Ini Penjelasan Lengkap KDM

- 1 Maret 2024, 10:04 WIB
Dedi Mulyadi Jadi 'Raja', Satu-Satunya Caleg Jabar yang Raih 100 Ribu Suara Lebih!/
Dedi Mulyadi Jadi 'Raja', Satu-Satunya Caleg Jabar yang Raih 100 Ribu Suara Lebih!/ /Ist/

“Jadi utamakan itu bukan yang dipakai tapi yang diutamakan itu yang dimakan. Di kita itu suka terbalik mending makan hanya pakai sambal daripada tidak pakai gelang,” ucapnya.

Ke depan, kata KDM, tugas pemerintah tidak hanya memastikan ketersediaan dan meningkatkan produktivitas pangan tapi juga memperbaiki mindset atau pola pikir masyarakat.

Rakyat Butuh Pangan Murah, Petani Butuh Hidup Sejahtera

Terkait hal tersebut KDM mengatakan, petani tidak boleh dirugikan. Negara harus membeli gabah dari petani dengan harga layak. Sebab di negara lain petani tak perlu memikirkan apapun mulai dari pupuk, obat-obatan hingga infrastruktur telah disiapkan negara kemudian hasil produksinya dibeli.

“Kalau ingin harga gabah standar, pemerintah harus membeli hasil produksi rakyat. Kemudian, pemerintah bisa menjualnya dengan harga standar, tidak boleh meningkat lagi,” katanya.

Menurutnya selama ini petani selalu diam dan menerima setiap keputusan negara dan pasar soal harga beras. Termasuk mereka hanya bisa diam saat beras impor masuk yang terindikasi menguntungkan para oknum.

Untuk itu ke depan perlu ada kebijakan yang melindungi rakyat dan para petani. Seperti subsidi beras untuk warga miskin untuk memenuhi kebutuhan pangan bulanan mereka. Namun perlu diperhatikan adalah pendataan harus dilakukan secara betul-betul agar tepat sasaran.

“Kemensos melakukan pendataan ulang agar bantuan tidak jatuh pada orang-orang kaya, kemudian pasar tetap baradinamika sesuai kebutuhan maka orang-orang kelas menengah dan atas bisa membeli beras dengan harga kompetitif,” ucapnya.

Begitupun para petani harus mendapat bantuan mulai dari pupuk hingga infrastrukturnya. Termasuk perlindungan kesehatan, kecelakaan kerja hingga jaminan masa tuanya. Sebab selama ini petani selalu dianggap profesi yang dipandang sebelah mata karena selalu diam tak pernah protes.

“Rakyat butuh pangan murah, petani butuh hidup sejahtera. Keduanya bisa diwujudkan, subsidi rakyat yang tidak punya kemampuan membeli beras dan dorong petani mengalami pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraannya cukup. Negara adil, rakyat Makmur,” ujar KDM.

Halaman:

Editor: Abdul Muhamad Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x