PURWAKARTA TALK - Penyakit hepatitis akut yang belakangan menyerang pada anak-anak dipastikan belum ditemukan di Jawa Barat.
Karenanya, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat masih menunggu arahan Kementerian Kesehatan terkait penyakit hepatitis akut.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut, kasus hepatitis akut yang menewaskan tiga anak di Jakarta masih berada di isu nasional.
Baca Juga: Menular Lewat Saluran Cerna dan Pernapasan, Begini Cara Mencegah Hepatitis Akut
"Di daerah belum terpantau karena kasusnya memang ada di dunia. Di Jakarta ada dan di Jabar belum terpantau laporan yang signifikan," tutur Ridwan Kamil, Jumat 6 Mei 2022.
Meski belum ditemukan kasus hepatitis akut di Jawa Barat, pihaknya akan tetap waspada dan mengedukasi warga khususnya orang tua.
Ridwan Kamil mengimbau orang tua yang memiliki anak-anak supaya membiasakan aktivitas sehat untuk mencegah hepatitis akut.
Baca Juga: Cukup dengan Berdzikir dan Konsumsi Kurma, dr Zaidul Akbar Sebut Ampuh Mengatasi Jantung Berdebar
Adapun pencegahan yang bisa dilakukan, kata Ridwan Kamil, yaitu mencuci tangan, minum air matang, menggunakan alat makan masing-masing, memakai masker, dan menjaga jarak.
"Orang tua yang punya anak-anak di pandemi Covid-19 harus waspadai sebuah situasi baru terkait hepatitis akut yang tiba-tiba meningkat," kata Ridwan Kamil.
"Caranya sama seperti protokol kesehatan Covid-19," jelas Ridwan Kamil.
Baca Juga: Dikaitkan dengan Covid-19, Ini Penjelasan Pakar Kesehatan Anak Tentang Hepatitis Akut
Hingga saat ini, terang Ridwan Kamil, pihaknya terus memantau keterkaitan antara hepatitis akut dengan Covid-19.
"Apakah ada hubungan dengan mutasi Covid-19 atau bukan belum bisa saya sampaikan ke publik sekarang," pungkas Ridwan Kamil.
Diketahui, Indonesia melaporkan tiga kasus kematian anak yang diduga terjadi karena penyakit hepatitis akut.
Tak hanya di Jakarta, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hingga 1 Mei 2022 setidaknya ada 228 kasus di 20 negara.***