Diklaim Efektif Lawan Cacar Monyet, Ini Kata WHO Soal Vaksin Cacar

- 16 Juni 2022, 10:09 WIB
Virus cacar monyet disebut bisa ditangani oleh vaksin cacar
Virus cacar monyet disebut bisa ditangani oleh vaksin cacar /Twitter/@worldhealthorganization

PURWAKARTA TALK - Virus cacar monyet merupakan virus yang termasuk ke dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Virus ini pertama kali ditemukan pada 1958.

WHO (World Health Organization) menyebutkan bahwa virus cacar monyet berasal dari hewan pengerat seperti monyet.

WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan adanya virus cacar monyet yang menyerang di berbagai negara.

Baca Juga: Jadwal TV SCTV, Kamis, 16 Juni 2022 : Cinta Setelah Cinta Tayang Hari ini

Gemparnya wabah virus cacar monyet ini, membuat berbagai negara khawatir dengan keselamatan kesehatan masyarakatnya.

WHO mengatakan, ada vaksin yang cocok untuk mencegah wabah virus tersebut yang menyerang berbagai negara ini.

Vaksin itu ialah vaksin Cacar. Vaksin yang digunakan selama program pemberantasan cacar juga memberikan perlindungan terhadap cacar monyet, kata pakar kesehatan.

Baca Juga: Cinta Setelah Cinta Tayang di SCTV Hari ini : Ada Jadwal Tayang dan Link Nonton Streaming

Namun, vaksin yang lebih baru telah dikembangkan, salah satunya disetujui secara khusus untuk pencegahan cacar monyet, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pada Mei 2022, banyak kasus cacar monyet yang teridentifikasi di berbagai negara non-endemik.

Negara-negara yang terkena wabah virus cacar monyet, mulai membeli dan menimbun vaksin cacar monyet tersebut.

Baca Juga: Link Streaming dan Jadwal TV Indosiar, Kamis 16 Juni 2022: Saksikan Pintu Berkah dan Live Piala Presiden

"Vaksin cacar efektif untuk melindungi orang dari cacar monyet," kata WHO.

Vaksin tersebut dibuat khusus untuk digunakan dalam kasus cacar monyet dengan dosis yang terbatas.

"WHO bekerja sama dengan negara-negara yang terkena dampak untuk menghentikan penularan monkeyfox (MPX), untuk memberikan informasi yang akurat kepada kelompok yang paling beresiko dan untuk melindungi petugas kesehatan garis depan," tulis WHO di Twitternya Organisasi Kesehatan Dunia @worldhealthorganization.***

Editor: M Adam Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah