Harga Minyak Goreng Diprediksi Normal Jelang Puasa, Yakin?

- 17 Maret 2022, 10:58 WIB
 Ilustrasi minyak goreng HET tidak berlaku lagi, ini harga terbaru minyak goreng untuk pasar modern dan tradisional .
Ilustrasi minyak goreng HET tidak berlaku lagi, ini harga terbaru minyak goreng untuk pasar modern dan tradisional . /Tangkap layar YouTube.com/Kementerian Perdagangan

PURWAKARTA TALK - Harga minyak goreng diprediksi kembali normal menjelang bulan puasa menyusul makin tingginya suplai di pasaran.

Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta, Nugroho Joko Prastowo mengatakan, pengolahan kelapa sawit saat ini masih dilakukan di pabrikan menyusul aturan kewajiban eksportir untuk ikut memenuhi kebutuhan minyak goreng pasar domestik.

"Saat ini kita bersaing dengan harga internasional yang naik pesat, sehingga ekspor lebih menguntungkan buat eksportir (jika mengirim) CPO (kelapa sawit) sehingga (eksportir) dipaksa dengan (aturan) DMO 20 persen, tetapi kan perlu diolah," kata dia di Solo, Rabu, 16 Maret 2022.

Baca Juga: Badan Pangan Nasional Sesumbar Stok Minyak Goreng Cukup Selama Ramadan

Menurutnya, domestic market obligation (DMO) sebesar 20 persen dari ekspor itu masih dalam bentuk material mentah sehingga harus dimasukkan ke pabrik terlebih dahulu untuk diolah.

"Baru kemudian dari pabrik didistribusikan (ke pasar) sehingga perlu waktu," jelasnya seperti dimuat Antara.

Setelah komoditas kelapa sawit itu diolah menjadi minyak goreng, kata dia, otomatis suplai minyak goreng di pasaran yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) lebih banyak.

Baca Juga: Link Main Bitmoji, Cara Bikin Avatar Diri Sendiri untuk WhatsApp

"Otomatis juga stok lama harus menjual dengan harga agak turun karena selama ini masalahnya sebetulnya masih ada stok lama yang nggak mau dijual sesuai HET. Tetapi ada nggak di pasar (minyak goreng)? Ada," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Adam Sumarto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah