Keran Ekspor Batu Barat Dibuka Luhut Binsar Pandjaitan, Pengamat Nilai Jokowi Dikendalikan Oligarki

- 15 Januari 2022, 14:46 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /Dok. Humas Setkab

PURWAKARTA TALK - Keran ekspor batu bara yang dibuka kembali, dinilai sebagai indikasi dikendalikannya Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh anak buahnya. 

Namun dibukanya lagi keran ekspor batu bara dinilai hanya salah satu contoh kebijakan Jokowi yang dikontrol, karena kerap diubah kemudian oleh menteri di bawahnya.

Sebelumnya Jokowi melarang kegiatan ekspor tersebut dengan dalih untuk menyelamatkan pasokan yang dimiliki PLN. 

Baca Juga: Polemik Indra Mustafa Makin Pelik, Borneo FC Seret Persib Bandung ke NDRC

Namun perintahnya tak berlangsung lama. 10 hari setelah itu, kebijakan dicabut oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Pengamat politik, Rocky Gerung, menilai bahwa perubahan kebijakan disebabkan oleh komposisi di kabinet yang separuhnya adalah oligarki.

Oligarki sendiri secara sederhana berarti bentuk kekuasannya politiknya dikendalikan oleh kelompok elit.

Baca Juga: Lowongan Kerja 2022 dari PT Gudang Garam, Cek Syaratnya Disini!

Rocky Gerung sendiri mengindikasikan itu, karena banyak pejabat pemerintahan mempunyai hubungan dengan industri di bidang ekstraksi.

"Itu gampang saja 'kan, semua pejabat eselon satu bahkan yang berhubungan dengan extractive industries itu pasti ada semacam rapat setengah kamar dengan oligarki," kata Rocky Gerung, menyadur Pikiran Rakyat berjudul "Oligarki Disebut Hitung Ucapan Jokowi, Presiden Dipermainkan Anak Buah".

Dinilai Rocky, oligarki mempermainkan Jokowi dengan cara menguji orang nomor satu di Indonesia itu melalui sejumlah persoalan yang terjadi.

Baca Juga: 17 Tahun Silam, Eka Ramdani Cetak Gol Perdana Persib Bandung di Ligina 2006

Oligarki disebut ingin melihat konsistensi dari Jokowi dalam ucapannya, tetapi pernyataan yang diberikan Presiden disebut telah diperhitungkan oleh oligarki.

"Pak Jokowi seolah-olah dipermainkan, karena ucapan Presiden yang gagah berani itu sudah diperhitungkan oligarki. Kalau bicara ini, besoknya akan diakalin lagi oleh oligarki. Jadi bayangkan misalnya negara diatur tanpa konsep karena Presiden enggak tahu keadaan," ujar Rocky Gerung.***

Editor: Abdul Muit


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah