PURWAKARTA TALK - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berharap stok minyak goreng cukup untuk kebutuhan selama Ramadan.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, seperti yang diungkapkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, kebutuhan minyak goreng telah dihitung oleh pemerintah.
Saat ini kebutuhan minyak goreng secara nasional rata-rata 300 hingga 330 juta liter.
Baca Juga: Link Main Bitmoji, Cara Bikin Avatar Diri Sendiri untuk WhatsApp
Berdasarkan laporam Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, pemerintah telah mendistribusikan lebih dari 500 juta liter.
"InsyaAllah cukup stok minyak goreng," kata Arief Prasetyo Adi di Pasar Kramat Jati Jakarta seperti dimuat Antara, Rabu, 16 Maret 2022 kemarin.
Kendati demikian, penyaluran 500 juta liter minyak goreng oleh Kemendag diapresiasi olehnya.
Baca Juga: HET Minyak Goreng Dicabut, ini Alasan Pemerintah
Saat ini, kata dia, tinggal semua pihak ikut mengawasi minyak goreng agar sampai ke tangan masyarakat.
"Kita dorong terus karena kemarin bersama Kapolri untuk membantu mengawasi dan mengawal minyak goreng-minyak goreng ini, termasuk yang Domestic Market Obligation (DMO) untuk produk minyak goreng (DMO) 30 persen sampai ke tangan masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, Mendag Muhammad Lutfi menggandeng Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjaga pasokan minyak goreng serta tidak memberi ampun kepada mafia yang menyebabkan minyak goreng langka.
Baca Juga: Main di Tikolu, Emoji Mic Emoji Mix Viral di TikTok
Mendag menyampaikan terima kasih kepada Kapolri lantaran memprioritaskan untuk melihat langsung proses produksi minyak goreng di tingkat produsen.
Sehingga, lanjut dia, yang menjadi tugas bersama adalah menyelesaikan persoalan minyak goreng yang masih sulit didapatkan masyarakat.
Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan (Kemndag), sejak 28 hari terakhir sudah terkumpul lebih dari 500 juta liter minyak goreng untuk masyarakat.
Baca Juga: Sesosok Mayat Ditemukan Mengapung di Sungai Ciherang Purwakarta
Mendag Lutfi meyakini kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) serta DPO (Domestic Price Obligation) menjadi tonggak sejarah bahwa Indonesia sebagai salah satu produsen CPO terbesar bisa mendikte harga internasional.
Lutfi memperingatkan mafia minyak goreng yang berusaha mendapat keuntungan sesaat. ***