Di Provinsi Gyeonggi, 3 orang tewas dan 2 lainnya hilang pada pukul 11.00 pagi, serta terdapat korban luka-luka berjumlah 9 orang.
Baca Juga: Pemkab Purwakarta Tak Diperhatikan Rumah Adat Citalang
Sebanyak 391 orang dari 230 rumah tangga di daerah ibu kota, Seoul, kehilangan tempat tinggal dan berlindung di sekolah dan fasilitas umum lainnya.
Sementara itu, di distrik Gwanak Seoul, terdapat 3 anggota keluarga, yaitu seorang wanita berusia 40-an, saudara perempuannya dan putri remaja saudara perempuannya, melaporkan bahwa mereka terjebak di rumah semi-basement yang terendam pada Senin, pukul 21.07, kemudian ditemukan tewas.
Banjir juga menggenang distrik Dongjak, Seoul, terdapat korban jiwa yaitu seorang pegawai kantor bangsal berusia 60-an meninggal, karena terkena sengatan listrik pada pukul 18:50 Waktu Korea.
Dilaporkan juga, terdapat 1 orang tewas pada pukul 17.40 di sebuah rumah yang terendam banjir.
Di kota Gwangju, Provinsi Gyeonggi, 1 orang ditemukan tewas terperangkap di bawah puing-puing setelah sebuah stasiun bus runtuh. Sementara, 1 lainnya meninggal di provinsi tersebut, akibat dari tanah longsor membuatnya terkubur di bumi.
Pada Selasa, pukul 4:27 pagi hari, Kota Hwaseong di Gyeonggi melaporkan 1 orang tewas dalam tanah longsor.
Sementara itu, di distrik Seocho, Seoul, diketahui terdapat 4 orang dinyatakan hilang, beberapa di koridor area perbelanjaan bawah tanah dan lainnya di lubang got.
juga, ada 2 orang lainnya di Gwangju Gyeonggi masih belum ditemukan setelah hanyut oleh banjir.