Dia juga menyayangkan sikap pemilik lahan yang tidak mengkonfirmasi bahwa baliho milik Abang Ijo itu sudah diturunkan dan diganti. Bahkan, bekas baliho Bang Ijo itu pun tidak diketahui keberadaannya. "Entah dibuang entah dikemanakan," kata dia.
"Seharusnya ada musyawarah terlebih dahulu, ada bahasa yang baik, sebelum mencopot dan mengganti baliho Abang Ijo," sambung dia.
Badar menegaskan bahwa etika dalam berpolitik itu sangat penting. Menurutnya, sepintar dan sepopuler apapun seorang calon ketika tidak menjunjung etika, dia itu tidak berarti apa-apa.
"Sepintar apapun calon bupati, kalau tidak ada etika, nol besar," katanya.***