Main Serobot Baliho, Simpatisan Abang Ijo Ingatkan Yadi Rusmayadi Tentang Pentingnya Etika Dalam Berpolitik

1 Juni 2024, 17:12 WIB
Kolase gambar, baliho Abang Ijo Hapidin diganti oleh baliho Yadi Rusmayadi di Desa Linggasari, Kecamatan Darangdan. /Ist./

PR PURWAKARTA - Simpatisan Calon Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin menyayangkan tindakan pencopotan baliho milik Abang Ijo Hapidin yang diduga dilakukan oleh tim Yadi Rusmayadi.

Selain dicopot, baliho Abang Ijo Hapidin yang terpasang di tiang reklame semi permanen di Kampung Sempur Nunggal, Desa Linggasari, Kecamatan Darangdan itu juga diganti dengan baliho milik Yadi Rusmayadi tanpa konfirmasi.

Ade Badar, salah satu simpatisan Abang Ijo mengecam keras tindakan tersebut. Menurutnya tindakan itu sangat arogan dan tidak beretika.

Baca Juga: Daftar Juara Gala Siswa Dinas Pendidikan Purwakarta

"Seharusnya sebagai sesama calon bupati Purwakarta, Yadi Rusmayadi bisa menghargai calon lain. Jangan asal serobot aja. Apakah pantas seseorang yang tidak beretika menjadi calon Bupati?" kata Ade Badar, Sabtu 1 Juni 2024.

Ade Badar juga menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak hanya melanggar etika politik, tetapi juga menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap rekan satu partai. 

"Padahal, Yadi berangkat dari partai yang sama. Dengan rekan sesama partai saja etikanya sudah tidak ada, bagaimana dengan calon lain yang beda partai," tambahnya.

Baca Juga: Partai Pemenang Pileg di Purwakarta Sambangi Markas PKB

Ade Badar juga menjelaskan bahwa Abang Ijo Hapidin sudah mengurus izin dari pemilik lahan hingga mengeluarkan biaya besar untuk perawatan tiang reklame di Desa Linggasari itu.

Dia juga menyayangkan sikap pemilik lahan yang tidak mengkonfirmasi bahwa baliho milik Abang Ijo itu sudah diturunkan dan diganti. Bahkan, bekas baliho Bang Ijo itu pun tidak diketahui keberadaannya. "Entah dibuang entah dikemanakan," kata dia.

"Seharusnya ada musyawarah terlebih dahulu, ada bahasa yang baik, sebelum mencopot dan mengganti baliho Abang Ijo," sambung dia.

Badar menegaskan bahwa etika dalam berpolitik itu sangat penting. Menurutnya, sepintar dan sepopuler apapun seorang calon ketika tidak menjunjung etika, dia itu tidak berarti apa-apa.

"Sepintar apapun calon bupati, kalau tidak ada etika, nol besar," katanya.***

Editor: Aik Hakiki

Tags

Terkini

Terpopuler