Network
PURWAKARTA TALK - Kartu Prakerja gelombang 23 menjadi gelombang yang dinantikan masyarakat saat ini.
Wajar dikarenakan program ini menawarkan bantuan ganda. Bahkan Direktur Eksekutif Manajamen Pelaksana Program Kartu Prakerja pernah menyebut bahwa program yang berjalan di bawah pengawasan Komite Cipta Kerja ini merupakan program semi bantuan sosial (bansos).
Semi bansos dimaksud, dikarenakan program dibuat dengan mekanisme bantuan uang ditambah fitur latihan untuk pengembangan kerja para peserta.
Setiap pendaftar yang lolos menjadi peserta berhak menerima uang sampai sebesar Rp2,55 juta atau terdiri dari uang insentif Rp2,4 juta dan Rp150 ribu hasil mengisi survei pelatihan.
Semua uang itu bisa didapatkan ketika peserta menyelesaikan pelatihan mereka. Output-nya, peserta yang mengantongi insentif mempunyai opsi untuk pengembangan diri, bisa juga menjadi wirausahawan.
Wajar bila program ini dinobatkan menjadi program yang kaya manfaat.
Selain untuk masyarakat, Prakerja juga berdampak pada upaya pemerintah untuk mendigitalisasi sistem keuangan. Ini seperti laporan The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) Southeast Asia (SEA).
J-PAL SEA menyebutkan bahwa dari sisi layanan keuangan, Kartu Prakerja meningkatkan kepemilikan e-wallet 53% lebih tinggi daripada non-penerima dan memiliki probabilitas 40% lebih tinggi untuk belanja daring dengan menggunakan e-wallet-nya.
