PURWAKARTA TALK - Dalam kondisi normal, menggumpalnya darah terjadi ketika tubuh mengalami luka. Proses menggumpalnya darah melibatkan trombosit dan protein khusus yang disebut sebagai faktor pembekuan darah.
Setelah penyembuhan luka selesai, gumpalan darah yang terbentuk ini akan hilang.
Namun, pada kondisi darah kental, dapat terjadi penggumpalan darah, meskipun tubuh sedang tidak mengalami luka.
Darah kental sendiri biasanya tidak menimbulkan gejala.
Baca Juga: 10 Tips Cara Bikin CV Lamaran Kerja Biar Dilirik Perusahaan
Gejala baru akan muncul ketika darah sudah menjadi gumpalan dan menyumbat aliran darah.
Gejala yang dapat terjadi ketika darah sudah menggumpal pun bervariasi, tergantung lokasi penggumpalan tersebut di dalam tubuh.
Jika sudah menimbulkan sumbatan pada aliran darah, darah kental yang rentan menggumpal ini dapat menyebabkan munculnya masalah kesehatan lebih lanjut.
Menurut dr Zaidul Akbar, darah kental biasa terjadi akibat kurang air, kurang terkena sinar matahari dan kurang gerak.
Oleh karena itu, kondisi ini perlu dideteksi sejak dini dan diobati secepatnya.