PURWAKARTA TALK – Praktek perdukunan bukanlah hal yang baru dalam Islam, di zaman dulu sebelum Islam datang dan di zaman Nabi Muhammad, praktek tersebut sudah ada.
Habib Jafar mengatakan, praktek perdukunan atau sihir tersebut juga dijelaskan dalam Al Quran, misalnya dalam surat Al Baqarah ayat 102 dan Al Falaq ayat 4.
Tafsiran surat yang pertama menurut Habib Jafar, Tuhan menjelaskan bahwa ada praktek perdukunan yang mempunyai tugas khusus yaitu memisahkan pasangan yang sudah menikah dengan perceraian.
Lalu, dalam surat Al Falaq ayat 4, Habib Jafar menjelaskan bahwa ayat itu bercerita tentang nenek sihir yang meniupkan semacam benang sebagai bentuk praktek perdukunan atau sihir.
Dalam contoh lain, Firaun juga menggunakan sihir, tapi bisa dilawan oleh Nabi Musa, sebab beliau hanya bersandar pada Dzat Yang Maha Segalanya.
Habib Jafar mengungkapkan, semua bentuk sihir akan kandas jika kita selalu berlindung kepada Tuhan yang merupakan Sang Pencipta Jin yang bersekongkol dengan manusia tersesat atau dukun.
Seperti firman Tuhan dalam surat Al Falaq ayat 1, “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)”.